Beberapa ilmuwan baru saja dapat membaca Alkitab tertua di dunia. Naskah ini berumur hampir 2.000 tahun.
Bila isinya tidak sama dengan Alkitab saat ini, maka terbukti bahwa Alkitab sudah dipalsukan. Sebaliknya, jika isinya sama persis, maka kita harus mempercayai bahwa Allah menjaga Firman-Nya. Dan seharusnya kita mempelajari Alkitab serta ajarannya, bukan?
Latar Belakang Gulungan Alkitab Tertua di Dunia
Pada tahun 1970, beberapa arkeolog menemukan satu gulungan Alkitab di Ein Gedi, di dekat Laut Mati.
Pada tahun 600 M telah terjadi kebakaran di sebuah rumah, dimana terdapat gulungan ini. Bagian dalam gulungan hangus terbakar. Banyak barang yang hilang akibat kebakaran tersebut karena cuaca di tempat itu sangat kering. Tapi gulungan ini masih bertahan.
Tidak ada yang dapat membaca naskah ini karena sudah hangus. Apabila arkeolog menyentuhnya, gulungan itu bisa langsung hancur.
Bagaimana Cara Membaca Taurat Ini?
Selama 45 tahun gulungan itu dibiarkan saja karena takut hancur. Tapi sekarang ada teknologi yang bisa scan naskah ini dan membuat versi tiga dimensi. Jadi, orang dapat membaca Torah tertua di dunia tanpa membukanya.
Untuk membangun kembali naskah ini, para peneliti harus mensegmentasikan bagian-bagian kecil. Kemudian mereka mendatarkan dan mengumpulkan kembali semua bagian. Setelah selesai, mereka bisa membaca hampir seluruhnya!
Hasil Membaca Gulungan Ini
Para peneliti menemukan apa yang ada di dalam gulungan ini. Naskahnya berisi beberapa pasal dari Kitab Imamat di Taurat. Lalu seorang ahli membacanya. Ternyata, isinya 100% persis sama dengan Kitab Imamat yang dipakai sekarang! Beberapa ilmuwan sangat senang atas penemuan ini.
Akibat Penemuan Ini
Berarti, tidak ada perbedaan sama sekali antara Kitab Imamat sekarang dan Kitab Imamat 2.000 tahun lalu. Juga, ada ribuan manuskrip lain yang mengkonfirmasi bahwa Alkitab hari ini sama dengan Alkitab sebelum Nabi Islam.
Jika Anda ingin belajar Alkitab asli yang tidak pernah dirubah, silakan mengemail kami.
Kita tidak harus heran dengan penemuan ini, karena Allah berjanji untuk menjaga Firman-Nya. Al-Quran menuliskan, “Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi-nabi Bani Israil) dengan ’Isa putera Maryam, membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat . . .” (Qs 5:46).
Isa Al-Masih berfirman, “Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu” (Injil, Rasul Lukas 21:33).
Dalam Kitab Imamat, Allah memerintahkan orang Israel untuk mengorbankan suatu binatang sebagai korban penghapus dosa. “. . . haruslah ia mempersembahkan kepada TUHAN karena dosa yang telah diperbuatnya itu, seekor lembu jantan . . . sebagai korban penghapus dosa” (Taurat, Imamat 4:3).
Kemudian Injil mengatakan, “. . . kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus [Isa Al-Masih]” (Injil, Surat Ibrani 10:10).
Silakan mengenail kami bila Anda ingin belajar lebih lanjut tentang pengorbanan Isa atas dosa.
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut Saudara, mengapa ilmuwan sangat senang dengan penemuan Alkitab tertua di dunia? Akibat penemuan ini apa sekarang?
- Apakah Saudara ingin membaca Taurat sekarang karena sudah bisa tahu tidak dipalsukan? Jika tidak, mengapa?
- Menurut Saudara, mengapa Isa Al-Masih harus mati di kayu salib? Adakah cara lain untuk mengampuni dosa manusia?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Al-Quran Atau Alkitab, Sumber Sahih Tentang Isa Al-Masih?
- Pantaskah Orang Islam Memperhatikan Tulisan Para Nabi?
- Logika Kristen Dan Kitab Islam, “Alkitab Tidak Dirubah”
- Pandangan Penafsir Al-Quran Soal Bukti Alkitab Palsu
- Pandangan Syekh Islam Akan Injil
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Sumber: http://tinyurl.com/jfb48jv
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Ilmuwan Dapat Membaca Alkitab Tertua Di Dunia”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS/WA ke: 081281000718
~
To: All,
Saya tegaskan Alkitab is the Truth God Word and never Change. Saya tantang untuk semua orang mempertanyakan dan menyelidikinya. Tidak seperti Al-Quran yang tidak boleh di utak-atik, harus percaya, jangan meragukannya.
~
Saudara Hendy,
Alkitab sangat terbuka untuk diselidiki oleh siapapun sebagaimana telah disampaikan Allah kepada Nabi Daniel. “Tetapi engkau, Daniel, sembunyikanlah segala firman itu, dan meteraikanlah Kitab itu sampai pada akhir zaman; banyak orang akan menyelidikinya, dan pengetahuan akan bertambah” (Daniel 12:4). Kiranya banyak orang yang akan berani membaca serta mempelajari dan membandingkannya dengan Al-Quran.
~
Solihin
*
Saya tertarik menjawab no. 3. Jelas ada cara lain yang sah menurut ajaran Dia yang penuh kasih. Seandainya saja dia benar-benar Tuhan, cukup memaafkan kesalahan manusia saja dengan lapang dada. Bukankah dia yang menciptakan surga, dan jika ada manusia yang bersalah dan minta ampun cukup dia membersihkannya dengan kasihnya, dan memaafkannya dan memasukan manusia yang sudah dibersihkan oleh ampunan-Nya?
Tahu sendiri akibatnya jika Tuhan malah menakdirkan cara-cara terlarang itu, penyiksaan dan pembunuhan. Itulah cara yang sangat tidak bisa ditoleransi oleh Allah yang suci.
*
Saudara Bara,
Saudara memberikan tanggapan yang menarik. Kita mengetahui bersama bahwa Allah mahakasih. Tetapi kita tidak boleh mengabaikan bahwa Allah adalah mahaadil. Tentu kasih Allah menghendaki semua manusia masuk sorga. Tetapi keadilan Allah mengharuskan menjalankan penghukuman terhadap manusia berdosa.
Bila Allah hanya memaafkan manusia berdosa dan memasukkannya ke sorga, bukankah semua orang bebas berbuat dosa karena dengan meminta maaf pasti dimasukkan ke sorga? Kami bertanya kepada saudara. Bagaimana seharusnya Allah menjalankan keadilan-Nya? Mohon pencerahan saudara.
~
Solihin
~
Allah orang Kristen mengutus firman-Nya sendiri turun ke dunia dan bangkit mengalahkan maut dan menjadi Hakim yang adil di hari penghakiman.
Allah SWT mengutus benda surga turun ke dunia yaitu sebuah batu dan akan dibangkitkan menjadi saksi.
~
Saudara Agur,
Isa Al-Masih adalah Firman yang nuzul ke dunia untuk menyelamatkan manusia dari dosa. Hal ini telah diungkapkan melalui Alkitab. Alkitab tidak pernah berubah, apalagi setelah ditemukannya teks tertua. Tentu ini merupakan bukti nyata bahwa Alkitab tidak pernah berubah.
~
Solihin
~
Itulah kuasa Allah SWT. Dia mempunyai kuasa atas segala makhluknya. Dialah Allah yang mampu menjadikan apapun atas kehendaknya. Dialah Allah yang menguasai seluruh alam. Dialah Allah yang Maha Pencipta.
~
Saudara Bara,
Memang benar bahwa Allah mempunyai kuasa atas segala makhluk, termasuk memiliki kuasa menjaga firman-Nya. Artikel di atas telah menjelaskan bahwa teks Alkitab tertua memiliki kesamaan dengan Alkitab saat ini. Salah satu contoh yang diberikan adalah Taurat, Kitab Imamat.
Bila Alkitab tidak pernah berubah, maka berita keselamatan yang telah difirmankan Isa Al-Masih tidak pernah berubah. Bahwa hanya melalui Isa Al-Masih manusia diselamatkan. Kami kira setiap orang perlu mempelajari Alkitab dan membandingkannya dengan Al-Quran untuk mengetahui jaminan pasti masuk sorga serta tindakan Allah untuk menyelamatkan manusia dari dosa.
~
Solihin
~
Tetapi oleh batu itu juga Allah SWT terbukti tidak maha kuasa. Mengapa yang dikatakan maha kuasa tapi bertindak pakai benda? Batu hakekatnya adalah batu.
~
Saudara Agur,
Kami berterimakasih untuk tanggapan saudara. Kami berharap kita dapat berdiskusi sesuai topik yang ada dan tidak melenceng ke topik lain. Bukankah topik di atas mengenai Alkitab tertua yang dapat dibaca ilmuwan dan memiliki kesamaan dengan Alkitab sekarang? Kami berharap kita dapat mendalaminya.
~
Solihin
~
Mungkinkah? Simpan saja anggapanmu untuk menjadi saksi di akhirat. Layak atau tidaknya Anda memasuki surga, sudah dijelaskan sebelumnya mengenai Hajar Aswad. Bukankah surgaku itu hanya cocok dimasuki oleh orang-orang tak berdosa? Apa anda yakin tidak berdosa? Bukankah menghargai itu lebih baik daripada menuduh? Sedangkan orang Islam tidak ada yang menerangkan seperti yang anda sanggahan terhadap Hajar Aswad?
~
Saudara Bara,
Saudara memberikan tanggapan yang baik. Mempersilakan saudara Agur memberikan pendapat merupakan sikap yang tepat. Namun, kami berharap kita dapat fokus dengan topik yang ada sehingga kita dapat mendalaminya. Terimakasih untuk diskusi yang dilakukan sesuai topik.
~
Solihin
~
To: Bara Dunia,
Katanya ingin semua manusia masuk surga, bukannya melakukan sesuatu, malah hanya menyampaikan tidak boleh ini dan itu, harus begini dan begitu sampai tebalnya satu buku. Saya tegaskan kasih yang benar adalah pengorbanan.
~
Saudara Hendy,
Memang benar bahwa kasih yang benar adalah pengorbanan. Allah telah menyampaikan hal ini melalui Nabi Musa dalam Taurat, Kitab Imamat. Oleh sebab itu, setiap orang yang ingin diselamatkan harus mengorbankan hewan sehingga darahnya menjadi pendamaian antara Allah dan manusia.
Namun, hal itu telah dipenuhi Isa Al-Masih karena Isa Al-Masih suci dan tidak berbuat dosa (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:46). Fakta ini sama dengan yang terungkap dalam Alkitab tertua di mana para ilmuwan telah mampu membacanya. Harap saudara Bara mempertimbangkan untuk mempelajari Alkitab.
~
Solihin
~
Pertanyaan: mana yang lebih pintar ilmuwan atau Tuhan? Pasti jawabnya: Tentu saja Tuhan. Kalau seandainya Alkitab asli benar-benar ada, pasti orang-orang Kristen sudah pada masuk Islam atau menolak dengan angkuhnya, karena kita yakin 100% Alkitab benar-benar sudah dirubah.
Jadi, yang saya salahkan pernyataan Alkitab bukan Yesus dan yang kita permasalahkan adalah Yesus itu Tuhan atau utusan? Maka itu, yang harus diteliti itu apakah pernyataan ini sampai kepada yang mengucapkannya (riwayatnya sampai kepada Yesus atau tidak). Alkitab baru ditulis tiga abad setelah Yesus tiada, bagaimana Alkitab bisa dinilai 100% riwayatnya sampai kepada Yesus? Saksinya saja belum tentu orang benar semua, tidakk ada kriteria dalam keshahihan saksinya dalam menulis Alkitab.
~
Saudara Hakkulah,
Kami tertarik dengan pernyataan saudara bahwa Alkitab ditulis tiga abad setelah Isa Al-Masih tiada. Kalau boleh tahu, sumber dimanakah yang menyatakan demikian? Sebab Injil telah ditulis sekitar tahun 60-an di mana para saksi mata masih hidup.
Kami menunggu jawaban saudara. Kiranya saudara dapat menjelaskan hal ini dengan sumber-sumber akurat sehingga tidak dianggap berasumsi.
~
Solihin
~
To: Hendy,
Memangnya siapa yang butuh, kita atau Allah sehingga Allah disuruh melakukan sesuatu agar kita semua masuk surga? Allah tidak akan lemah sekalipun kita tidak beriman kepada Allah. Jadi, kita yang butuh berarti kita yang berusaha supaya Allah memberi rahmat-Nya kepada kita.
~
Saudara Bara,
Tentu manusia yang membutuhkan Allah. Namun, manusia tidak pernah menyuruh Allah. Sebaliknya, Allah yang berinisiatif untuk menyelamatkan manusia dari dosa. Itu sebabnya, Alkitab tertua telah menyatakan cara agar manusia diselamatkan. Hal ini telah dilakukan Isa Al-Masih.
Isa Al-Masih yang suci dan tidak berdosa telah rela “memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Besar Matius 20:28). Bila kita memeriksa teks-teks Alkitab tersebut, maka kita mendapati Alkitab tidak pernah berubah sehingga layak untuk dipercaya. Bagaimana dengan Al-Quran?
~
Solihin
*
1. Bagi orang Islam tidak akan mau mengimani Taurat di Alkitab. Alasannya orang Islam sudah terdoktrin dibenaknya turun temurun meyakini bahwa Alkitab sudah dipalsukan. Ini sesuai sama perintah wajib berselisih: Dαri Abu Hurαirαh rα, sαw bersαbdα: “Selisihilαh Yαhudi dαn Nαsrαni” (HR. Bukhαri, 5448). Jelas bahwa Qs 17:53, syαitαn itu menimbulkαn perselisihαn.
*
Saudara Biangkala,
Kami memiliki keyakinan bahwa umat Islam yang memiliki pemikiran terbuka mau untuk mempelajari Alkitab. Tentu membandingkan Alkitab tertua dan Alkitab sekarang akan menolong kita mengetahui bahwa Alkitab tidak pernah berubah, apalagi Alkitab tersebut telah berusia 2000 tahun.
~
Solihin
~
Bagi umat Islam tidak mungkin Allah menjaga firman-Nya dengan perantaraan nabi-nabi keturunan Ishak dalam kitab suci, karena lebih penting menjaga sebuah batu.
~
Saudara Agur,
Kalau kita membaca Al-Quran, maka kita akan menemukan satu ayat yang menarik berkenaan dengan hal ini. “…Tak ada seorangpun yang dapat merobah kalimat-kalimat Allah…” (Qs 6:34). Ini berarti firman Allah pasti terjaga. Menjadi persoalan adalah bagaimana mungkin kita mengingkari kemahakuasaan Allah dengan menyatakan bahwa Alkitab telah diubah? Kiranya ini menjadi perenungan bersama.
~
Solihin
~
Bara Dunia: “Memangnya siapa yang butuh, kita atau Allah sehingga Allah disuruh melakukan sesuatu agar kita semua masuk surga? Allah tidak akan lemah sekalipun kita tidak beriman kepada Allah. Jadi, kita yang butuh berarti kita yang berusaha supaya Allah memberi rahmat-Nya kepada kita.”
Respon: Saya tanya, siapa yang mahakasih dan penyayang itu Anda atau Allah? Mungkinkah bukti mahakasih dan penyayang itu harus diperintahkan. Apakah kalau Anda melakukan sesuatu atau memelihara anak Anda, misalkan membelikan susu, antar ke sekolah, mengantar ke rumah sakit, dll, Anda lakukan karena diperintah oleh anak Anda? Tidak bukan? Saya yakin seorang ayah yang mengasihi anaknya melakukan sesuatu atas inisiatif sendiri, bukan anaknya atau orang lain yang memerintah.
~
Saudara Hendy,
Kami berterimakasih untuk tanggapan saudara. Kiranya kita dapat fokus dengan topik di atas. Kami memerhatikan bahwa diskusi yang dilakukan tidak mengarah kepada topik di atas. Karena itu, kami mengajak saudara untuk mendalami topik di atas, sekalipun mengenai keselamatan disinggung pada artikel di atas.
~
Solihin
*****
1. Menurut Saudara, mengapa ilmuwan sangat senang dengan penemuan ini? Akibat penemuan ini apa sekarang? Jawaban. Ilmuwan yang mana dulu ilmuwan karangan? Apakah dengan tes Bibel itu menjadi panduan dalam suatu penelitian Iptek yang sangat dibutuhkan dunia saat ini? Dan apakah itu dikatakan asli karena menggunakan bahasa yang digunakan oleh Yesus?
2. Apakah Saudara ingin membaca Taurat sekarang karena sudah bisa tahu tidak dipalsukan? Jika tidak, mengapa? Jawaban: Buat apalagi Taurat bagi umat Kristen telah melanggar hukum-hukum Taurat itu? Dan tidak dibenarkan seseorang melakukan Hukum Taurat menurut Paulus.
3. Menurut Saudara, mengapa Isa Al-Masih harus mati di kayu salib? Jawaban: Untuk menunjukkan ajaran konyol dan terkutuk dan memberikan contoh kekejaman yang biadab.
*****
Saudara Pembaca,
Kami berterimakasih untuk tiga jawaban yang diberikan. Ijinkan kami menanggapinya.
1. Alkitab yang ditemukan itu telah berusia 2000 tahun, yakni waktu yang sama dengan kenaikan Isa Al-Masih ke sorga. Dan temuan para ilmuwan dapat saudara periksa pada bagian akhir dari artikel tersebut untuk mengetahui sumbernya.
2. Kami kira itu adalah hak saudara untuk tidak mau membaca Taurat. Namun, pengikut Isa Al-Masih melakukan 10 hukum Taurat dan tidak ada perubahan sama sekali dengan teks Alkitab tertua.
3. Memang cara penyiksaan yang dialami Isa Al-Masih sangat kejam. Namun, Dia rela menerima semua itu karena Dia mengasihi saudara. Kiranya saudara berkenan membaca Injil untuk mengetahui kasih Isa Al-Masih dan Injil tidak pernah berubah.
~
Solihin
****
1. Sudah pasti senang. Saya juga turut senang pastinya karena kita lebih banyak bukti literatur yang mendukung Injil tidak berubah.
3. Yesus mati di kayu salib untuk menebus dosa manusia karena tanpa pertumpahan darah, tidak ada pengampunan. Dan jika tidak ada pengampunan, kita masih hidup dalam dosa Adam. Tidak ada nama lain selain Yesus yang memberi keselamatan (Kis. 4:12).
****
Saudara Indra,
Teks-teks tertua yang ditemukan para ilmuwan membuktikan bahwa Alkitab tidak pernah berubah. Kita patut bersyukur bahwa Alkitab terbukti kebenarannya. Kiranya saudara-saudara di forum ini berkenan membaca dan mempelajari Alkitab.
~
Solihin
~
Staff Isa dan Al-Quran: “Saudara Bara, tentu manusia yang membutuhkan Allah. Namun, manusia tidak pernah menyuruh Allah. Sebaliknya, Allah yang berinisiatif untuk menyelamatkan manusia dari dosa.”
Apa menurutmu ini masuk akal? Jelas tidak Hin. Allah sudah menciptakan langit dan bumi beserta isinya. Allah juga telah menciptakan surga. Allah ciptakan semuanya sendiri untuk kita umat manusia yang bertaqwa, itu pengorbanan Allah buat umat manusia. Sepantasnya kita menjalankannya semua perintah Allah dan menjauhi segala larangannya. Jika mengatakan Allah tidak berbuat apa-apa, itulah ciri orang yang tidak tahu diri.
~
Saudara Bara,
Menarik sekali tanggapan saudara. Justru kami bertanya kepada saudara. Mengapa tidak masuk akal? Bukankah manusia tidak sanggup menyelamatkan dirinya sendiri? Bukankah Allah memiliki standar sempurna yang tidak mungkin dapat dilakukan manusia? Apakah saudara berpikir bahwa saudara sanggup melakukan seluruh perintah Allah secara sempurna dan menjauhi seluruh larangan-Nya? Bagaimana saudara?
Menurut kami, bila ada orang yang berpendapat bahwa ia mampu melakukan seluruh perintah Allah, maka ia telah menunjukkan dirinya adalah manusia berdosa. Sebab dengan menyatakan demikian, maka ia adalah manusia yang sombong, bukan? Tentu sikap sombong adalah dosa, bukan? Bagaimana menurut saudara?
~
Solihin
~
“Kami tertarik dengan pernyataan saudara bahwa Alkitab ditulis tiga abad setelah Isa Al-Masih tiada. Kalau boleh tahu, sumber dimanakah yang menyatakan demikian? Sebab…”
Katakanlah saya salah. Tadi saya sudah bilang pada anda, tidak ada kesahihan saksinya dalam penulisan Alkitab. Siapa saja saksinya? Apa yang disaksikan itu? Bukan hanya melihat Isa, bukan hanya ucapan saja, tapi juga dipratekkan apa yang dilakukan Isa.
Biangkala,
Karena dasarnya kami beriman kepada Allah dan rasul-Nya, pak Biang. Wajar saya terdoktrin yang bersumber dari keduanya. Adapun masalah Qs 17:53, anda sudah menyimpang dari jalur.
~
Saudara Hakkulah,
Kami bertanya kepada saudara. Apakah saudara sudah pernah membaca Injil secara menyeluruh? Riwayat Isa Al-Masih dituliskan secara mendetil dalam Injil. Hal ini ditulis oleh empat penulis Injil, yaitu Rasul Besar Matius, Rasul Besar Yohanes, Rasul Markus, dan Rasul Lukas.
Kita mencermati tulisan mereka saling melengkapi satu dengan yang lain. Oleh karena itu, mereka adalah saksi mata yang melihat seluruh kehidupan Isa Al-Masih. Kami berharap saudara berani membaca Injil secara menyeluruh sehingga saudara dapat mengetahui kebenarannya.
~
Solihin
~
Naskah lama ditemukan dan itu dijadikan bukti akan keaslian Bibel? Bibel asli berbahasa Aram yakni bahasa yang digunakan oleh Yesus. Apakah naskah yang ditemukan itu berbahasa Aram? Kalau bukan berarti itu adalah terjemahan dan dari proses terjemahan ini kecurangan terjadi penambahan sisipan karangan, dll.
Jadi, itu sama saja dengan Bibel yang sekarang ini. Lagi pula itu hanya yang sebagian saja, tidak keseluruhan. Kebetulan pas dapat yang belum direvisi karena fakta Bibel itu telah beberapa kali revisi. Jadi, itu tidak bisa dijadikan standar pembenaran. Contoh: Uang palsu tahun 50an dan saat ini ditemukan apakah uang itu sudah dapat dikatakan uang asli? Jawabannya tidak, tetap saja itu uang palsu sama halnya dengan kasus di atas.
~
Saudara Sejarah,
Injil ditulis dalam bahasa Yunani, bukan bahasa Aram. Kami kira saudara perlu membaca sejarah penulisan Injil dan bahasa yang digunakan di Palestina pada masa Isa Al-Masih. Injil mencatat bahwa masyarakat Palestina telah menggunakan tiga bahasa, yaitu Ibrani, Latin, dan Yunani (Injil, Rasul Besar Yohanes 19:20). Ini artinya bahasa Yunani telah digunakan pada masa itu.
Alkitab tertua tersebut membuktikan bahwa Alkitab tidak pernah berubah sebab Alkitab saat ini memiliki isi yang sama dengan Alkitab tertua. Oh ya, sumber mana yang menyatakan bahwa Injil ditulis dalam bahasa Aram? Mohon kiranya saudara memberikan pencerahan dan bukti yang jelas.
~
Solihin
~
Logika Sejarah tidak sampai. Apa hubungannya penyalinan kitab dengan uang palsu dan uang asli?
~
Saudara Agur,
Saudara Sejarah berusaha menggunakan ilustrasi untuk menjelaskan mengenai Alkitab palsu dan tidak. Namun, kami berpendapat bahwa ilustrasi tersebut tidak tepat. Sebab revisi karena perkembangan bahasa tidak mengubah isi Alkitab. Kiranya saudara Sejarah dapat membedakannya.
~
Solihin
~
Pendapat umat Kristen tentang kepalsuan Bibel. David F. Hinson dalam buku The History of Israel (2001) menyatakan, “Dalam mempelajari sejarah Israel hendaknya selalu diingat bahwa kita berhadapan dengan legenda dan bukan sejarah. Cerita-cerita itu bukanlah laporan-laporang yang ditulis segera setelah peristiwa itu terjadi namun ditulis beberapa abad kemudian sebagai hasil ingatan seorang ayah yang bercerita kepada anak-anaknya dari satu generasi ke generasi berikutnya.”
Dr.GC van Niftrik dan DS BJ Boland dalam buku Dogmatika Masa Kini (1967) menyatakan terus terang, “Kita tidak usah malu-malu mengakui bahwa terdapat berbagai kekhilafan dalam Alkitab, kekhilafan tentang angka-angka perhitungan, tahun dan fakta. Dan tak perlu kita pertanggungkan kekhilafan itu pada caranya.”
~
Saudara Sejarah,
Menarik sekali kutipan saudara di atas. Kami bertanya kepada saudara. Apakah saudara sudah membaca buku-buku tersebut secara menyeluruh? Benarkah itu adalah kesimpulan penulis atau perbandingan yang dilakukan penulis terhadap keberatan-keberatan yang orang yang tidak suka pada Injil? Kami berharap saudara dapat menjelaskannya kepada kami.
Oh ya, bagaimana dengan pertanyaan kami yang lain? Sumber manakah yang menyatakan bahwa Injil ditulis dalam bahasa Aram? Mohon kiranya saudara memberikan pencerahan dan bukti yang jelas.
~
Solihin
~
Sdr.Solihin,
Maaf, bukan berarti mengecilkan arti untuk mempelajari Alkitab. Allah SWT cukup mewajibkan umat lslam untuk mengimani kitab-kitab terdahulu sebagaimana yang tercantum dalam rukun iman. Maka untuk lebih menyempurnakan kitab-kitab tersebut maka Allah menurunkan Al-Quran.
~
Saudara Bond,
Menarik juga bahwa Allah SWT hanya mewajibkan mengimani tanpa mempelajari kitab-kitab terdahulu. Tetapi kiranya saudara dapat membantu kami menjelaskan pernyataan Al-Quran berikut ini. “Dan Kami iringkan jejak mereka dengan Isa putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang didalamnya petunjuk dan cahaya dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.”
Al-Quran menyatakan bahwa Taurat dan Injil adalah petunjuk dan pengajaran bagi orang bertakwa. Bagaimana saudara dapat menjadikan ini petunjuk dan pengajaran bila tidak pernah dipelajari dan hanya diimani? Bukankah Allah SWT tidak konsisten dengan firmannya? Kalau boleh tahu, tertulis dimanakah dalam Al-Quran bahwa Allah SWT memerintahkan umatnya untuk mengimani Taurat dan Injil dan jangan mempelajarinya? Mohon pencerahan saudara.
~
Solihin