“Mengapa ada empat Injil”? Pertanyaan ini sering dilontarkan oleh umat Muslim. Bagi mereka yang tidak mengerti, memang akan membingungkan. Melalui uraian di bawah, semoga Pembaca mengerti “mengapa ada empat Injil” dalam Alkitab.
Benarkah Ada Empat Injil?
Pertanyaan di atas muncul ketika umat Muslim mencoba memahami Injil seperti mereka memahami Al-Quran. Umat Muslim percaya Allah telah memberikan Al-Quran kepada Muhammad. Sehingga, mereka juga meyakini Injil diberikan Allah kepada Isa Al-Masih. Dan ketika mereka mendengar ada empat nama Injil yang berbeda, mereka bertanya: Mengapa ada empat Injil? Injil mana yang dibawa oleh Nabi Isa?
Untuk mengetahui jawaban dari pertanyaan di atas, terlebih dahulu pembaca harus mengerti apa yang dimaksud dengan INJIL. Defenisi dari Injil itu sendiri adalah “Kabar Baik.” Kabar Baik yang dimaksud adalah jaminan keselamatan yang dibawah oleh Isa Al-Masih melalui kedatangan-Nya ke dunia.
Para Penulis Kitab Injil
Berita “Kabar Baik” ini, oleh pertolongan dan urapan dari Roh Allah, ditulis dalam kitab oleh empat orang murid Isa Al-Masih. Yaitu: Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes. Mereka menguraikan “Kabar Baik” tersebut menurut sudut pandang mereka. Keempat kitab itu dinamakan sesuai dengan nama penulisannya. Yaitu: Injil Matius, Injil Markus, Injil Lukas dan Injil Yohanes.
Ingat, walaupun mereka menguraikan berdasarkan sudut pandang mereka, tetapi sumbernya tetap satu. Yaitu Isa Al-Masih. Sehingga empat kitab “Injil” tersebut saling melengkapi. Itulah sebabnya mengapa kejadian yang sama bisa kelihatan sedikit berbeda, tergantung dari saksi-mata yang melihatnya.
Dalam Injil ada Kebenaran
Beberapa orang Islam berpikir bahwa Al-Quran telah menjadikan kitab-kitab sebelumnya
tidak lagi relevan dan kadaluarsa. Sebab Al-Quran telah menyempurnakannya.
Tetapi pernyataan tersebut sepertinya bertolak-belakang dengan salah satu ayat Al-Quran. Dikatakan, “Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa” (Qs 5:46).
Menurut Al-Quran, dalam Taurat dan Injil (Alkitab) terdapat petunjuk dan cahaya serta pengajaran bagi orang-orang bertakwa. Allah adalah Allah yang sempurna, demikian juga setiap perkataan-Nya, sempurna adanya. Sehingga, petunjuk, cahaya, serta pengajaran yang Allah berikan tidak perlu disempurnakan.
Isa, Akulah Terang Dunia
Melalui kitab Injil yang ditulis oleh keempat murid Isa Al-Masih, kita dapat mengetahui satu gambar yang lengkap mengenai siapakah Isa Al-Masih, dan tugas-Nya selama di dunia. Ia adalah Kalimatullah yang nuzul ke dunia, guna membebaskan orang-orang dari dosa (Injil Yohanes), seperti yang dinubuatkan oleh nabi-nabi sebelumnya (Injil Matius), untuk melayani (Injil Markus) dan membebaskan mereka dari kutukan, penindasan, dan penyakit (Injil Lukas) yang disebabkan oleh dosa.
Isa Al-Masih berkata, “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:12). Isa Al-Masih adalah cahaya yang dapat menerangi dunia. Sehingga setiap orang yang hidup di dalam-Nya tidak akan berjalan dalam kegelapan dosa.
[Staff Isa dan Islam – Kiranya Pembaca dapat menyelidiki lebih dalam tentang Keselamatan dalam Isa Al-Masih]
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Benarkah Ada Empat Injil?”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
Amier mengatakan
~
Menurut saya Alkitab sekarang sama seperti kitab hadist karya Imam Bukhori atau Imam Muslim atau Imam Ahmad, berisi riwayat perkataan atau perbuatan Muhamad Salawlahu Alaihi Salam yang diriwayat kan oleh para sahabat nabi dan bisa dikoreksi kesohihannya. Begitupun 4 kitab Injil yang diriwayatkan oleh keempat murid nya dan bisa dikoreksi. Jadi Isa/Yesus bukan Tuhan tapi nabi yang dipilih Allah untuk mengajak Bani Israil kepada cahaya kebenaran.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Amier,
Alkitab memang tidak didektekan Allah kepada para penulisnya, namun demikian Alkitab mempunyai otoritas yang harus ditaati oleh manusia.
Alkitab tidak seperti Hadits yang tidak ada catatan tentang nubuat, sebaliknya Alkitab mengandung ratusan nubuat. Nubuat dalam Alkitab berhubungan dengan bangsa-bangsa, termasuk Israel, masa depan dari kota-kota tertentu, masa depan dari umat manusia, sampai kedatangan Mesias; Juruselamat yang bukan hanya bagi Israel, tapi bagi semua orang yang percaya kepadaNya. Nubuat-nubuat Alkitab sangat mendetail dan tidak pernah tidak digenapi.
Dalam Alkitab, ada kurang lebih tiga ratus nubuat mengenai Isa Al-Masih. Bukan saja dinubuatkan di mana Dia akan dilahirkan dan dari keluarga apa, namun juga bagaimana Dia akan mati dan akan bangkit pada hari yang ketiga.
~
Slamet
BROER mengatakan
~
Injil adalah kabar baik yang bersumber dari Isa Al-Masih yaitu jalan kebenaran dan hidup kekal .
Injil ditulis oleh saksi hidup muridnya sesudah mendapatkan Roh Kudus. Dalam pewartaan abad 1 banyak pertentangan dari kaum Yahudi sehingga banyak bermunculan Injil palsu dan nabi palsu. Sehingga Gereja mula-mula membuat kanonisasi guna menunjukkan Injil yang asli hingga sekarang. Bila saudara membaca Injil, bukalah hati saudara dengan iman kepada Isa Al-Masih. Dan mintalah bimbingan Roh Kudus untuk memahami kebenaran Injil. Salam damai GBU.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Broer,
Kami setuju dengan komentar saudara bahwa Injil dalam bahasa aslinya berarti kabar baik. Kabar dari sorga tentang keselamatan melalui Isa Al-Masih bagi seluruh umat manusia. Keselamatan yang dianugerahkanNya secara cuma-cuma bagi yang beriman kepada-Nya bukan sebagai akibat usaha dan amal pahal-ibadah manusia.
“Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Mesias, Tuhan, di kota Daud” (Injil, Rasul Lukas 2:10,11).
~
Slamet
Rahmat J. Nugraha mengatakan
~
Dengan hormat,
Apakah Anda mengimani Yesus sebagai Tuhan atau utusan Allah (Rasul)? Dan apa maksud yang terkandung pada surat ini: (Yohanes 17:3) “Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.”
Terimakasih.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Rahmat,
Terimakasih untuk pertanyaan sdr. Isa Al-Masih adalah Tuhan, Dia adalah Allah yang telah menjelma sebagai manusia (Injil, Rasul Besar Yohanes 1;1,14). “Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.” (Injil, Rasul Lukas 2:11). Nah, ayat yang sdr lampirkan mengatakan hidup yang kekal hanya diperoleh bila mengenal Allah satu-satunya yang benar dan mengenal Isa Al-Masih yang diutus Allah. Artinya, setiap orang dapat mengenal Allah yang benar bila mereka mengenal Isa Al-Masih. Mengapa? Karena Isa adalah wujud Allah yang kelihatan. Manusia tidak dapat mengenal Allah dengan benar bila tidak mengenal Kalimat Allah yaitu Isa. “Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan.., Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi” (Injil, Surat Kolose 2:9, Ibrani 1:3). Silakan sdr klik link ini https://tinyurl.com/y7awhfas untuk mendapat penjelasan lebih lanjut. Karena pertanyaan sdr sudah keluar dari topik artikel.
Oh ya, bagaimana tanggapan sdr setelah membaca penjelasan artikel di atas? Mohon pencerahannya. Terimakasih.
~
Purnama
Dian mengatakan
~
Bagian tubuh mana yang harus kita tutup waktu masuk gereja dan membaca Injil? Adakah firman-Nya?
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Dian,
Sebelum kami memberikan penjelasan terhadap komentar saudara, izinkanlah kami mengajukan pertanyaan ini.
Apakah ada korelasi antara menutup bagian tubuh dengan membaca Injil ketika berada di gereja?
Bagaimana menurut pendapat saudara?
~
Slamet
Jesus Park mengatakan
~
Dian,
Apakah manusia seperti hewan, semua harus diperintah? Karena pada waktu Adam dan Hawa jatuh dalam dosa mereka sudah menyadari mereka telanjang dan malu. Apakah Tuhan mengajarkan mereka sebelumnya? Apakah setelah ditutupi maka saudara suci dan tidak membenci, padahal membenci kafir diajarkan allah saudara (QS 2:6)?
Injil adalah firman Allah yang mengutamakan rohani bukan jasmani. Karena jasmani bersifat sementara. Jika rohani saudara bersih maka tangan jasmani saudara akan mengikutinya dengan menolong orang lain. Tetapi jika jasmani saudara bersih, belum tentu rohani saudara ingin menolong orang lain. Berharap saudara mengerti, maksudnya.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Park,
Memang untuk dapat masuk ke dalam sorga, seseorang harus disucikan secara rohani yaitu kesucian batiniah. Jelas dalam Injil, Isa Al-Masih sangat menekankan pentingnya seseorang mengalami penyucian ini. “Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya, sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan” (Injil, Rasul Markus 7:20-22).
~
Slamet
Fixso mengatakan
~
Alkitabmu sekarang banyak perubahan. Kitab injil yang asli sudah diangkat oleh Allah ke surga bersama nabi Isa Al-Masih. Setelah pengangkatan Isa dan kitab injil ke surga, diam diam para murid nabi Isa Al-Masih meyebar seantero Eropa secara sembunyi menulis kitab sesuai ingatan mereka. Makanya ada kitab Lukas, Yohannes, Mazmur lah dll. Kitab kok banyak penulisannya
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Fikso,
Tentulah sebagai seorang Muslim, saudara percaya bahwa Allah itu Maha Bijak dan Maha Suci. Bila Allah itu telah memberikan Injil untuk kemudian di tarik kembali. Allah seperti itu tidak dapat dikatakan Maha Bijak. Sebab Kitab Suci sebagai pedoman hidup mengapa diberikan kalau hanya untuk ditarik.
Kedua kalau Allah itu menarik Kitab Suci sehingga kemudian manusia memalsukannya pula, ini menunjukan Allah bersalah lagi. Dia memancing manusia untuk berdosa. Dalam hal ini manusia tidak dapat disalahkan melainkan Allah. Namun faktanya bahwa Allah tidak seperti itu, Allah seperti itu terlalu kecil, hanya seukuran ide manusia. Tentu saudara pun menginginkan Allah itu Maha Sempurna. Bacalah dalam Injil barangkali saudara akan menemukan kebesaran-Nya.
~
Noni
Dudier mengatakan
~
“Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.” (Injil, Rasul Lukas 2:11)
Maksud dari tuhan disini mungkin Isa Al-Masih adalah wakil dari Tuhan, menyampaikan berita dan hukum dari Tuhan dalam hal ini Allah, kalau Tuhan adalah Isa (manusia) saya rasa terlalu berlebihan karena Tuhan itu bukan mahluk, yang dilahirkan. Jadi kesanya terlalu di lebih-lebihkan oleh umatnya, padahal seandainya nabi Isa masih hidup di bumi sudah pasti beliau akan marah besar karena dirinya terlalu di muliakan melebihi tuhannya (Allah) nabi Muhammad pun pernah terlalu dimuliakan oleh umatnya dan beliau marah dan mengatakan segala puji hanya untuk Allah semata.
Staff Isa dan Al-Quran mengatakan
~
Saudara Dudier,
Benarlah bahwa Allah itu terlalu agung untuk disamakan dengan manusia yang fana bahkan nabi sekalipun. Kami bisa memahami jika saudara masih melihat Isa Al-Masih hanya sebatas manusia atau wakil Allah dalam dunia ini. Tetapi kalau saudara tidak keberatan, kami mengajak saudara untuk mengenali dulu Isa Al-Masih berdasarkan apa kata kitab suci sebelum mengambil kesimpulan apapun.
Saran kami berdoalah kepada Allah dan mohon petunjukNya lalu bacalah Injil.
Untuk itu kami juga mengajak saudara mengunjungi https://tinyurl.com/y8rwdwks
~
Noni
Jesus Park mengatakan
~
Dudier,
Saudara menganalisa dengan mungkin, nyatalah saudara tidak yakin pernyataan saudara sendiri di Lukas 2:11. Mengapa saudara tidak yakin? Karena Lukas 2:11, sangat jelas menyatakan bahwa Isa adalah Tuhan. Jadi saudara jangan menggunakan asumsi untuk mengakali Lukas 2:11.
Tuhan bukan manusia, tapi Tuhan yang menjadi manusia. Artinya Tuhan tetap Tuhan walaupun menjadi manusia. Saudara sendiri memutar-mutar asumsi yang akibatnya kebingungan sendiri. Apakah benar bahwa nabi islam tidak mau dimuliakan? “(Hukum-hukum tersebut) itu adalah ketentuan-ketentuan dari Allah dan Rasul-Nya … (Qs 4:13). Bukan hanya ingin dimuliakan tapi jelas bahwa nabi islam setara dengan allah islam. Bagaimana?