Agama Islam menghormati Isa Al-Masih dengan memberinya gelar alaihi salam/a.s. Makna alaihi salam ialah semoga keselamatan dilimpahkan kepadanya. Sebagaimana tertulis dalam Al-Quran “Dan kesejahteraan dilimpahkan atas para rasul” (Qs 37:181). Gelar ini juga untuk para nabi, rasul dan malaikat. Tahukah Anda, Isa Al-Masih tidak membutuhkan gelar itu!? Penjelasan di bawah ini menjawab pertanyaan judul di atas.
Isa Al-Masih Di Sorga Sebelum Kelahiran-Nya
Injil Allah menegaskan bahwa Isa Al-Masih “. . . adalah Firman [Kalimat Allah]; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1).
Dalam The Noble Quran, Dr. M.Taqi-ud-Din Al-Hilali, menterjemahkan “. . . The Messiah ‘Iesa (Jesus), . . . a Messenger of Allah and His Word” Artinya “. . . Mesias, Isa, (Yesus) . . . seorang Utusan Allah dan Firman-Nya [Kalimat-Nya] . . .” (Qs 4:171).
Pakar Islam, Sheikh Mohyi Addin Al-Araby, menegaskan “Firman itu . . . sama seperti Ke-Allah-an dan bukan yang lainnya.”
Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah yang kekal di sorga, maka tidak membutuhkan gelar alaihi salam bukan?
Isa Al-Masih Hidup Suci
Ketika turun ke dunia, Kalimat Allah/Isa Al-Masih menjadi manusia yang suci. Tepatlah Al-Quran menuliskan bahwa Isa adalah “. . . anak laki- laki yang suci” (Qs 19:19). Isa Al-Masih “. . . tidak berbuat kekerasan dan tipu tidak ada dalam mulutnya” (Kitab Nabi Besar Yesaya 53:9).
Jadi kesucian Isa Al-Masih membuktikan keilahian dan kekekalan-Nya di sorga. Maka Ia tidak perlu didoakan supaya selamat.
Kuasa Isa Al-Masih Sama Dengan Allah
Isa Al-Masih, Kalimat Allah “. . . telah turun dari sorga . . .” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:13) untuk melaksanakan rencana Allah. Yaitu menyelamatkan manusia dari hukuman kekal dosa melalui penyaliban, kebangkitan dan kenaikan-Nya kembali ke sorga.
Ketika menjadi manusia, Allah memberi nama Kalimat-Nya itu Yesus [Isa] artinya Tuhan menyelamatkan. “. . . , karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka” (Injil, Rasul Besar Matius 1:21). Karena itulah, Ia berfirman “Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia [Isa Al-Masih] berkuasa mengampuni dosa . . .” (Injil, Rasul Besar Matius 9:6).
Isa rela mati disalib untuk menanggung hukuman dosa manusia. “. . . supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya [Isa Al-Masih] tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal [di surga]” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).
Jika Isa Al-Masih adalah kalimat Allah, dan berkuasa menyelamatkan manusia dari hukuman neraka, maka gelar alaihi salam tidak dibutuhkan, bukan?
Keselamatan Dari Isa Bagi Umat Manusia
Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah, yaitu Allah sendiri yang berkuasa mengampuni dosa dan menjamin hidup kekal di sorga, bagi setiap orang yang menerima-Nya. Maka Dia tidak membutuhkan gelar alaihi salam. Anda dapat menerima pengampunan dosa dan hidup kekal dari Dia dengan menerima-Nya sebagai Tuhan dan Juruselamat.
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Ternyata Isa Al-Masih tidak membutuhkan gelar alaihi salam, siapakah Dia sebenarnya? Apa alasannya?
- Menurut Saudara mengapa Isa Al-Masih memiliki sifat kekal, suci dan memiliki kuasa sama seperti Allah?
- Setelah membaca artikel di atas, bagaimanakah sikap kita seharusnya terhadap Isa Al-Masih?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Lihat, Ada Rasul Berasal Dari Surga!
- Utusan Allah Di Al-Quran Menjadi “Roti Hidup”
- Mengapa Orang Kristen Mengutamakan Isa Al-Masih?
- Kesaksian Amid, Pelaut Islam Yang Belajar Kisah Nabi Isa
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Mengapa Isa Al-Masih Tidak Membutuhkan Gelar Alaihi Salam?”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
~
Awalnya Firman kemudian bersama sama dengan Allah. Terus Roh Kudusnya kemana? Ingat dalam Injil Rasul Besar Yohanes 16:12-14 adalah nubuat tentang kedatangan nabi Muhammad.
~
Allah, Kalimat Allah dan Roh Allah adalah satu kesatuan yang esa. Selengkapnya dapat saudara baca pada link http://tinyurl.com/kqv4ebc
Jelas tidak ada satu ayatpun dalam Alkitab yang menubuatkan kedatangan nabi saudara. Injil Rasul Besar Yohanes 16:12-14, membicarakan tentang Roh Allah.
~
Slamet
~
Orang-orang yang bingung ini tidak menemukan Tuhan, sehingga terpaksa percaya kepada siapa pun yang mengaku sebagai Tuhan. Dan orang-orang ini tidak beriman kepada Alkitab yang menyatakan Yesus bukan Tuhan, mereka tidak dapat melihat tanda tanda kekuasaan Tuhan di diri mereka dan alam semesta (Al-Quran). Mereka hanya melihat tanda tanda kekuasaan Tuhan yang ada di dalam diri Yesus.
~
Saudara Muslim,
Secara umum, Allah menyatakan diri kepada manusia melalui alam semesta ciptaan-Nya. “Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya; hari meneruskan berita itu kepada hari, dan malam menyampaikan pengetahuan itu kepada malam. Tidak ada berita dan tidak ada kata, suara mereka tidak terdengar; tetapi gema mereka terpencar ke seluruh dunia, dan perkataan mereka sampai ke ujung bumi” (Zabur, Kitab Mazmur 19:2-5).
Namun secara khusus, Allah menyatakan diri melalui Isa Al-Masih. “Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, … Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah” (Injil, Surat Ibrani 1:1-3).
~
Slamet
~
Bagaimana Tuhan yang kekal bisa mati ketika disalib, dan kalau yang mati adalah sifat kemanusiaan-Nya, lantas Tuhan yang mana yang mati untuk menebus dosa manusia.
~
Saudara Muslim,
Untuk mengerti bagaimana Allah dapat mati, kita harus mengerti Pribadi Isa Al-Masih secara lengkap. Jika Isa hanya manusia biasa seperti yang dipercaya orang Islam, maka Allah tidak mati.
Kami juga mempunyai artikel yang menjelaskan “Bagaimana Allah Dapat Mati?” untuk ini dapat saudara baca pada link http://tinyurl.com/75cc5qb
~
Slamet
~
Tuhan menjanjikan akan mengutus seorang nabi seperti nabi Musa yang akan menerima wahyu berupa kitab suci yang disebut Tuhan sebagai perjanjian abadi. Pada faktanya kitab kanonik dalam perjanjian baru bukanlah kitab yang dinubuatkan itu.
Jaman Yesus belum menggenapi janji keselamatan dengan datangnya Roh Kebenaran, melainkan adalah era memasuki masa penyesatan dan pembinasa keji yang terjadi menjelang Hari Tuhan yang belum tergenapi pada masa Yohanes Pembaptis maupun Yesus.
Karena itu ajaran Kristen yang tumbuh di bawah dukungan nabi palsu dan kerajaan Pembinasa Keji telah gagal dalam pembuktiannya sebagai pembawa kitab sorga yang menjadi dasar berdirinya Kerajaan Sorga yang dimaksudkan oleh Yohanes Pembaptis dan Yesus.
~
Saudara Salib,
Kitab Suci Injil adalah penggenapan Perjanjian Lama. Semua yang dilakukan Isa Al-Masih menggenapkan seluruh nubuatan dan firman dalam Perjanjian Lama. Mulai dari berita kelahiran-Nya, sabda-sabda yang ucapkan-Nya, perintah-perintah yang diajarkan-Nya, hingga saat menjelang kematian-Nya. Bahkan kematian-Nya maupun kebangkitan-Nya.
Kekristenan tidak membutuhkan dukungan ajaran maupun nabi palsu, justru penulis Injil memperingatkan tentang datangnya nabi palsu yang menolak Isa Al-Masih sebagai Anak Allah dan Juruselamat manusia.
“Dan kami telah melihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia. Barangsiapa mengaku, bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah” (Injil, Surat 1 Yohanes 4:14,15).
~
Slamet
~
Tuhan bisa mati, dan bisa kalah dalam berduel. Tuhan macam apa itu. Aku baru tahu bahwa umat beragama yang mengimani Tuhannya bisa mati adalah umat Kristen. Ajaran yang menuhankan Yesus Anak Manusia itu hanya untuk orang-orang yang tidak punya akal.
~
Alkitab tidak mengajarkan bahwa Tuhan itu bisa mati. Tuhan itu maha kuasa, oleh karena itu tidaklah mungkin Dia mati disalib.
Artikel “Tak Mungkin Allah Mati!” memberikan penjelasan bagaimana Sang Kalimat Allah dapat mati di kayu salib pada link tinyurl.com/7c9xqoo
~
Slamet
~
Sebodoh-bodohnya seorang yang buta aksara mengaku sebagai nabi yang terbodoh adalah orang-orang yang mengakuinya nabi dan mendoakannya.
Dan se-sesat-sesatnya orang yang mengaku sebagai nabi yang paling sesat adalah orang-orang yang mengikuti kebodohannya.
~
Para nabi Allah dalam Alkitab, seperti Musa, Ibrahim, Daud, dll tidak pernah memerintahkan pengikutnya untuk mendoakan mereka.
Bahkan Isa Al-Masih, sebagai Pribadi yang dihargai oleh umat Kristen dan Muslim, tidak membutuhkan doa “shalawat nabi”. Sebaliknya, Dia akan memberi syafaat bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya. Dan melalui Dia, setiap orang akan menerima Kebenaran dari Allah, Hidup kekal dari Allah, dan sampai pada Allah.
“Isa bersabda: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
~
Slamet
~
Nabi Isa itu bukan hasil zinah, Dia itu suci adanya. Orang Yahudi yang mengatakan Isa hasil zinah tetapi orang Nasrani malah menuhankan Isa. Sekalian saja Adam dan Hawa dijadikan Tuhan. Ajaran sesat ini tidak masuk akal, dengan alasan Allah itu maha kuasa dan menjadi manusia unttuk menebus dosa.
Tega sekali kalian menghina Tuhan Allah, lalu 600 tahun kemudian Islam dan Muhammad meluruskannya. Tapi kalian mengatakan umat Islam adalah tanpa berpikir panjang mempercayai manusia yang tidak bisa baca tulis.
~
Saudara M Ibnu,
Perlu saudara ketahui bahwa orang Kristen tidak pernah menjadikan Isa Al-Masih sebagai Tuhan karena Dia lahir tanpa ayah.
Apabila saudara bersedia membaca artikel dia tas dengan teliti, saudara pasti akan menemukan jawaban tentang keilahian Isa Al-Masih.
Oleh karena itu tidaklah baik, jika saudara melontarkan tuduhan bahwa kami menghina Tuhan.
“Saudara-saudaraku, janganlah kamu saling memfitnah! Barangsiapa memfitnah saudaranya atau menghakiminya, ia mencela hukum dan menghakiminya; dan jika engkau menghakimi hukum, maka engkau bukanlah penurut hukum, tetapi hakimnya” (Injil, Surat Yakobus 4:11).
~
Slamet
~
“Sebagian besar ahli kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran” (Qs 2:109).
~
Saudara Fitrah,
Terimakasih untuk komentar yang saudara sampaikan. Apabila saudara menginginkan tanggapan yang sesuai, silakan saudara mengunjungi artikel bahwa ahli kitab itu kafir di http://tinyurl.com/nsom9ak
~
Slamet
~
Yesus tidak perlu gelar Alahi Salam karena Dia adalah Keselamatan. Dia punya kuasa sama dengan Allah.
Artikel di atas cukup jelas memaparkan siapa Yesus sebenarnya, baca dan analisa dengan pikiran jernih.
~
Saudara Mentari,
Terimakasih atas komentar saudara.
Jelas Isa Al-Masih tidak memerlukan kelimpahan keselamatan, karena Dia adalah Juruselamat.
Mari kita perhatikan kesaksian Kitab Suci Injil ini, “Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka” (Injil, Rasul Besar Matius 1:21).
~
Slamet
~
Kepada Staff IDI,
Terima kasih banyak siapapun yang telah bersedia membagikan info seputar hal religius. Semakin saya banyak membaca artikel-artikel beserta komentar-komentar di sini, semakin saya yakin bahwa yang Yesus katakan dalam Injil Rasul Besar Yohanes 16: 1-3, “Semuanya ini Kukatakan kepadamu, supaya kamu jangan kecewa dan menolak Aku. Kamu akan dikucilkan, bahkan akan datang saatnya bahwa setiap orang yang membunuh kamu akan menyangka bahwa ia berbuat bakti bagi Allah. Mereka akan berbuat demikian, karena mereka tidak mengenal baik Bapa maupun Aku” adalah benar.
Hal ini saya simpulkan karena melihat bertambah dengan pesatnya jumlah anti Kristus dan yang pergi meninggalkan-Nya demi agama lain. Semoga tim IDI mampu terus berpegang pada agama yang saat ini diyakini dan terus mewartakan kabar gembira serta membagikan cinta kasih terhadap musuh dan sesama.
~
Saudara Mizukage,
Terima kasih apabila artikel dan komentar yang ada pada situs ini dapat bermanfaat bagi saudara.
Semoga Allah juga memberikan pertolongan dan kekuatan bagi kami agar terus berpegang pada Firman-Nya.
~
Slamet
~
Muslim setuju bahwa:
1. Isa tidak perlu gelar alaihisalam.
2. Muhammad tidak perlu gelar Sallahualahiwasalam (SAW).
3. Dan nabi-nabi lainpun tidak membutuhkan gelar yang melekat kepadanya.
Karena tanpa gelar itupun mereka orang2 pilihan Allah dengan tugas mulya, gelar itu diberikan oleh Allah sebagai penghormatan atas tugas yg mereke emban.
Gelar itu diberikan atau disematkan oleh Allah, dan muslim senantiasa mengucapkan gelar itu sebagai rasa cinta kepada nabi2 dan allah.
Seperti misalkan gelar kaisar “agung” (great),
~
Saudara Tiki,
Isa Al-Masih memang tidak memerlukan doa agar Dia dilimpahi kesejahteraan seperti para utusan Allah yang lain. “Dan kesejahteraan dilimpahkan atas para rasul” (Qs 37:181).
Sebaliknya Isa Al-Masih memberikan damai sejahtera kepada para pengikut-Nya. “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:27).
~
Slamet
~
1.Ternyata Isa Al-Masih tidak membutuhkan gelar alaihi salam, siapakah Dia sebenarnya? Apa alasannya?
Yang memberikan keputusan tidak memberikan gelar alaihi salam adalah anda – orang Kristen yang mengakui Yesus Tuhan dan itu wajar. Sementara orang Islam hanya mengakui Isa sebagai rasul.
Siapakah Dia ? Berikut kutipan jawaban dari sdr Slamet yang merupakan staf IDI. “Perlu saudara ketahui bahwa orang Kristen tidak pernah menjadikan Isa Al-Masih sebagai Tuhan karena Dia lahir tanpa ayah.”
~
Saudara Malikul,
Walaupun dalam Al-Quran banyak ayat-ayat yang menuliskan tentang keilahian Isa Al-Masih namun saudara tetap menolaknya.
Isa Al-Masih tidak perlu didoakan agar Dia dilimpahi sejahtera Allah. Mengapa? Karena Isa Al-Masih adalah sumber damai sejahtera. “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegahan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah kepada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan” (Injil, Rasul Besar Matius 11: 28-29).
Bagaimana dengan saudara? Datanglah pada Isa Al-Masih agar saudara memiliki damai sejahtera Allah.
~
Slamet
~
Buat Suadara Malikul Kudus,
Ternyata Isa Al-Masih tidak membutuhkan gelar alaihi salam, siapakah Dia sebenarnya? Apa alasannya?
Benar sekali saudaraku, bagi Injil tidak ada gelar atau tingkatan ataupun kesaksian dari umatnya. Karena Isa Al-Masih adalah Allah itu sendiri Karena Isa Al-Masih itu Kalimat Allah. Firman-Nya, “Pada mulnya adalah Firman, Firman itu bersama-sama dengan Allah dan firman itu adalah Allah” (Injil, Rasuk Besar Johanes 1:1)
Hal sangat penting yang harus diperhatikan Al-Quran, adalah membedakan mana rasul, nabi. Sebenarnya Muhammad tidak tergolong rasul dan nabi, bila ia rasul dan nabi tentunya ada pertanyaan bahwa ia adalah rasul dan nabi?
~
Saudara Natal,
Kami menghargai dan setuju dengan penjelasan saudara. Bahkan Al-Quran juga sependapat Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah. “Sesungguhnya Al Masih, ‘Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya” (Qs 4:171).
~
Slamet
~
Saudara Slamet,
Menurut anda “Walaupun dalam Al-Quran banyak ayat-ayat yang menuliskan tentang keilahian Isa Al-Masih namun saudara tetap menolaknya.”
Tapi faktanya ﴾Qs Al-Maidah:72﴿, “Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam”, padahal Al Masih (sendiri) berkata: “Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu”. Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun.”
Jadi tidak benar Al-Quran menjelaskan Isa adalah Tuhan.
~
Saudara Malikul,
Dalam Qs 3:45,“(Ingatlah), ketika Malaikat berkata: “Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al-Masih ‘Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah).”
Ayat ini menunjukkan Isa Al-Masih yang disebut sebagai Kalimat dari Allah. Gelar ini tidak mungkin diberikan kepada orang lain, bahkan nabi sekalipun.
Jelas Al-Quran menyatakan Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah, maka Isa Al-Masih identik dengan ‘Allah’ itu sendiri.
~
Slamet
~
Sdr. Malikul,
Jadi tidak benar Al-Quran menjelaskan Isa adalah Tuhan?
Umat Islam sangat kagum kepada Isa Al-Masih, Karena ajarannya “Penuh Kasih” dan “Penyelamat Umat Manusia dari Neraka”. Ini hanya ada di Injil.
Sabda Isa Al-Masih: “Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat sorga yang memberitakan kepada kamu suatu Injil ( Tentang Isa Al-Masih ) yang berbeda dengan Injil ( Tentang Isa Al-Masih ) yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia” (Injil, Surat Galatia 1:8).
Dari penjelasan sabda Isa Al-Masih jelas sudah bahwa Al-Quran bukan wahyu Allah. Hanya Alkitab ( Injil) wahyu Allah. Allah berkata “Terkutuklah dia!”
Apakah Allah berbohong tentang Isa Al-Masih?
~
Saudara Natal,
Terima kasih atas komentarnya.
Kitab Injil menerangkan tentang Isa Al-Masih, “Pada mulanya adalah Firman (Kalimat Allah); Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1).
Dengan memahami ayat suci ini, maka kita mengerti mengapa Isa Al-Masih dikatakan sebagai yang terkemuka di dunia dan di akhirat. Yakni karena Isa Al-Masih selalu bersama-sama dengan Allah, dan Dia adalah Allah. Dia adalah pribadi berkuasa atas dunia dan akhirat. Jadi Dia adalah Pemilik dunia dan akhirat.
~
Slamet
~
Sdr Slamet,
Dalam Qs 3:45,“(Ingatlah ), ketika Malaikat berkata: “Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al-Masih ‘Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah).”
Keterangan ayat ini jelas menunjukkan “kelahiran seorang putera yang DICIPTAKAN”, berarti Yesus ciptaan Tuhan.
~
Saudara Malikul,
Sebelum menjawab pertanyaan saudara, kami ingin bertanya lebih dulu. Mengapa para penafsir Al-Quran memberikan tambahan kalimat dalam tanda kurung pada ayat tersebut?
Pernahkah saudara merenungkan justru Al-Quran yang memberikan gelar ‘seorang terkemuka di dunia dan di akhirat’ bukan kepada nabi saudara atau nabi-nabi lain tetapi hanya kepada Isa Al-Masih?
Semoga ke dua pertanyaan ini dapat menjadi bahan perenungan, sehingga saudara dapat mengalami pencerahan dari Allah.
~
Slamet
~
Tanggapan untuk pertanyaan no 2.
Isa Al-Masih memiliki sifat kekal, suci dan kuasa yang sama dengan Allah. Karena memang Isa Al-Masih atau Yesus adalah Kalimat Allah atau jelmaan Allah yang adalah Allah itu sendiri. Dia menjadi manusia agar bisa lebih dekat dan mengajarkan langsung kepada manusia tentang kebaikan dan keselamatan dan teladan.
Yesus bukan tidak bisa membebaskan diri pada saat penghakiman tetapi semua itu adalah penggenapan firman Allah, dan berbahagialah kepada setiap orang yang percaya bahwa Allah Bapa, Allah Anak (Yesus), dan Allah Roh kudus adalah satu yaitu Allah itu sendiri, sehingga kuasa tetap sama dahulu, sekarang dan selama lamanya. Amin
~
Saudara Selan,
Terimakasih untuk komentar saudara. Isa Al-Masih memang Allah itu sendiri. Dia adalah Tuhan pencipta dan bumi. Karena “segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:3).
Kalaupun Dia datang ke dunia ini tujuan-Nya bukan minta disembah melainkan untuk mati di kayu salib bagi keselamatan manusia berdosa.
“Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” (Injil, Kisah Para Rasul 4:12).
~
Slamet
~
1. Dia sebenarnya adalah Allah itu sendiri ketika masih dalam wujud Khalimatullah.
2.Karena Dia berasal dari Diri Allah itu sendiri Yang Maha Kekal,Maha Suci, Maha Kuasa.
3 Memuliakan Beliau di antara semua manusia, bahkan di antara para nabi dan malaikat.
~
Saudara ApaAja,
Memang benar Isa Al-Masih tidak lain adalah Kalimat Allah yang menjadi manusia, mengenai hal ini Al-Quran juga setuju. Mari kita perhatikan ayat al-Quran yang terdapat dalam Qs 4:171,
“Sesungguhnya Al Masih, ‘Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya.”
~
Slamet
~
“Isa bersabda: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
Itu berarti Isa itu Tuhan atau pelayan Tuhan atau satpam atau cuma seorang guide?
~
Untuk menjelaskan perbedaan antara ‘penunjuk jalan’ dan ‘jalan’ ke sorga, mari kita perhatikan ayat Al-Quran dan Injil ini.
Jelas dalam Al-Quran nabi saudara mengatakan ia adalah ‘penunjuk jalan’ keselamatan. “Sesungguhnya engkau (Muhammad) memberi petunjuk ke jalan yang lurus” (Qs 42:52).
Sedangkan Isa Al-Masih itu bukan penunjuk tetapi jalan keselamatan itu sendiri. Oleh karena itu Dia berkata, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
Semoga saudara memahami peran nabi Islam dan Isa Al-Masih dalam keselamatan manusia.
~
Slamet
~
Shalim,
Saya dengar dari Moh. Ali Markus Attamimi yang seorang mualaf bilang bahwa gelar kepada nabi menurut Al-Quran hanya 2 orang yaitu nabi Isa as dan nabi Muhamad Saw. Gelar As artinya pemberi syafaat dan gelar Saw atinya meminta sholawat.
~
Saudara Iwan,
Terima kasih untuk penjelasan saudara. Memang menurut para pakar Muslim gelar “SAW” yang disandangkan kepada nabi Islam mempunyai makna semoga Allah menambah rahmat dan keslamatan yang tak terkira kepadanya.
Mengapa perlu bershalawat/mendoakan nabi? Karena siapapun mendoakan nabi maka ia juga akan didoakan oleh nabi. Ibaratnya nabi Islam itu adalah gelas yang berisi air (doa) penuh, kemudian kita tuangkan air (doa) lagi ke dalam gelas itu, pasti air (doa) itu tumpah meluber. Luberan air (doa) itulah yang kita harapkan dapat memberikan manfaat bagi keselamatan kita.
Isa Al-Masih yang bergelar “terkemuka di dunia dan di akhirat” tidak memerlukan shalawat/doa justru Dia saat ini menghadap Allah di sorga untuk kesempurnaan para pengikut-Nya. “Sebab Kristus bukan masuk ke dalam tempat kudus buatan tangan manusia yang hanya merupakan gambaran saja dari yang sebenarnya, tetapi ke dalam sorga sendiri untuk menghadap hadirat Allah guna kepentingan kita” (Injil, Surat Ibrani 9:24).
~
Slamet