Perang Suci terdapat dalam kitab suci agama Islam dan Nasrani. Beberapa ayat Al-Quran menuliskan tentang perintah Allah untuk berperang melawan musyrikin. Kitab Allah menceritakan perang yang Allah perintahkan kepada bangsa Israel untuk melawan bangsa Kanaan.
Mengapa Allah memerintahkan bangsa Israel untuk berperang? Apa yang menjadi ajaran Islam mengenai perang suci yang sesungguhnya? Apakah Allah menghendaki umat-Nya untuk melakukan kekerasan?
Ajaran Islam Mengenai Perang Suci
Jihad atau perang suci mengandung arti “berjuang” dan “bergumul.” Islam mengajarkan beberapa katerogi jihad.
Misalnya jihad menggunakan tulisan. Bertujuan untuk mempengaruhi orang lain dengan mengenalkan Islam dalamnya. Jihad menggunakan hati, yaitu melawan dosa dalam kehidupan orang beriman.
Namun secara realita, banyak umat hanya berfokus pada ayat dalam Qs 9:5, “ . . . maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu dimana saja kamu jumpai mereka . . .”
Apa pandangan Anda tentang jihad? Silakan mengirim email kepada staff kami.
Kitab Allah dan Perang Suci
Kitab Allah dalam Yosua pasal 2 menuliskan tentang Allah yang memerintahkan bangsa Israel untuk berperang melawan bangsa Kanaan. Pada zaman itu, bangsa Kanaan adalah bangsa yang brutal dan kejam. Mereka senantiasa melawan Tuhan dan melakukan tindakan yang jahat dan keji. Tapi tidak semua bangsa Kanaan dimusnahkan, contohnya keluarga Rahab. Rahab dan keluarganya selamat karena menolong kedua belas pengintai dan percaya kepada Allah.
Kitab Allah menuliskan bahwa Allah hanya memerangi bangsa-bangsa yang terus-menurus berbuat dosa walau telah diberikan waktu untuk bertaubat. Hampir tidak pernah Allah memerintahkan umat Israel memusnahkan satu musuh.
Bijak Menelaah Pengajaran Radikal
Beberapa dekade ini, Islam memiliki kesan sebagai agama perang. Banyak orang juga menganggap Nasrani sebagai agama perang karena dalam sejarah pernah tercatat tentang perang salib. Kita harus cermat dalam ajaran Islam mengenai perang suci ataupun kisah kekerasan yang ada dalam Perjanjian Lama Kitab Allah.
Kita harus menafsirkan Kitab Suci dengan teliti. Lalu, Muslim akan tahu bahwa jihad adalah untuk melawan musuh yang mengancam. Nasrani seharusnya mengasihi musuhnya seperti apa yang diajarkan oleh Isa Al-Masih.
Kasihi dan Berdoalah bagi Musuhmu
Sub judul ini dikutip dari Injil, Rasul Besar Matius 5:44
Isa Al-Masih menggenapi penyataan Allah dengan ajaran-Nya yang sempurna. Tidak ada ajaran kebencian atau dendam terlebih perang suci. Dalam Kitab Injil Matius 26:52 Isa berfirman, “Masukkan pedang itu kembali ke dalam sarungnya, sebab barangsiapa menggunakan pedang, akan binasa oleh pedang.”
Isa mengajarkan umat-Nya untuk membalas kejahatan dengan cara memaafkan. Hal ini bukan hanya diajarkan tetapi telah Isa lakukan selama di dunia. Saat Isa Al-Masih harus menderita di kayu salib, Dia tidak pernah membalas kekerasan yang Dia terima. Semua ini Isa lakukan untuk Anda.
Maukah Anda menerima kasih-Nya? Silakan mengirim email kepada staff kami.
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Apakah Saudara setuju dengan pengajaran agama yang mengutamakan kekerasan daripada kasih? Jelaskan alasan saudara!
- Bagaimana pendapat Saudara mengenai penyalahgunaan ayat Kitab Suci untuk tindakan kekerasan?
- Apa pendapat Saudara mengenai hukum kasih yang diajarkan oleh Isa Al-Masih?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Ajaran Islam Mengenai Perang Suci”. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Jihad Islam atau Kasih Isa Al-Masih?
- Islam Adalah Agama Cinta Damai? Bagaimana Dengan Kristen?
- Islam Atau Kristen – Manakah Agama Damai?
- Sikap Islam Dan Kristen Terhadap Terorisme
- Apakah Islam Adalah Agama Yang Paling Mengajarkan Toleransi?
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini.
~
Kepada Staff,
Bacalah Al-Qur’an secara menyeluruh bukan membaca sepotong-sepotong. Perang Islam dilakukan kepada orang yang menghalangi Islam untuk menyebarkan agama Islam, beribadah, menyebarkan berita bohong tentang Allah/nabi palsu, dan mengambil hak-hak orang Muslim, membunuh orang Muslim.
Allah tidaklah menyuruh membunuh manusia tanpa alasan yang jelas, meskipun dia kafir tapi dia tidak melakukan apa-apa itu tidak boleh dibunuh. Yang diperangi/dimusuhi adalah kafir yang berbuat sewenang-wenang dengan manusia.
~
Saudara Hamba,
Tentunya Allah tidak pernah memaksa manusia untuk beribadah kepada-Nya. Karena Allah itu memberikan kebebasan kepada manusia untuk memilih. Kalau pun kemudian muncul sistem penyebaran agama dengan cara memaksa orang lain beribadah kepada Allah, maka hal ini perlu dipertanyakan. Apakah penyebaran agama ini sesuai dengan kehendak Allah? Ataukah hanya mbisi yang berasal dari pemimpin agama?
Semoga saudara berkenan untuk merenungkan hal ini.
~
Slamet
~
1.Apakah saudara setuju dengan pengajaran agama yang mengutamakan kekerasan daripada kasih? Jelaskan alasan saudara! Tentu saja tidak setuju pengajaran agama yang mengutamakan kekerasan. Yesus Kristus tidak pernah melakukan kekerasan, malahan Yesus Kristus mengatakan, “Kasihilah sesamamu manusia dan doakan musuhmu agar saling memaafkan, jangan balas kejahatan dengan kejahatan tetapi kejahatan dibalas dengan kebaikkan.”
Yesus Kristus itulah Kasih Agape, sebab semuanya Dia maafkan dan Dia ampuni, sampai disiksa dan disalibkan dalam tiang gantungan di bukit Golgata, tidak ada Yang menyamai Kasih Agape dari Yesus Kristus, sungguh aku bangga punya nabi Allah seperti Yesus Kristus, Mari kita ikuti.
~
Saudara Bravo,
Memang Isa Al-Masih tidak pernah melakukan kekerasan, apalagi memaksa orang mengikuti-Nya. Dan kalaupun seseorang itu dapat mengenal Isa Al-Masih dengan benar, itu karena hanya rahmat Allah semata.
Karena tidak seorangpun dapat mengenal dan datang kepada Isa Al-Masih kalau ia tidak mendapat pencerahan dari Allah. Isa Al-Masih sendiri mengatakan, “Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman” (Injil, Rasul Besar Yohanes 6:44).
~
Slamet
~
2.Bagaimana pendapat Anda mengenai penyalahgunaan ayat Kitab Suci untuk tindakan kekerasan?
Menurut saya, dalam Injil, Yesus Kristus tidak ada mengajarkan kekerasan, Yesus Berkata : “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (Injil Lukas 10:27b). Kitab Injil inilah satu satunya firman Allah yang terpuji, diluar itu semua adalah kesesatan.
3.Apa pendapat Anda mengenai hukum kasih yang diajarkan oleh Yesus Kristus? Hukum kedua adalah “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri”, maka tidak akan ada lagi kekerasan, sebab bila semua manusia mengimani dan melakukan itu, dunia Damai dan Tentram. Mari kita imani Yesus Kristus, yang Kasih Agape-Nya Terpuji. Amin. Syaloom.
~
Saudara Bravo,
Sebenarnya tidak ada satu agama pun yang menolak ajaran kasih yang disampaikan oleh Isa Al-Masih. Karena hanya dengan kasih ilahi ini, kita akan dapat hidup dalam damai tanpa permusuhan satu dengan yang lain. Marilah kita semua mengikuti ajaran kasih Isa Al-Masih. Karena hanya kasih Isa Al-Masih ini yang dapat membawa manusia hidup damai dan tentram.
~
Slamet
~
Anda merasa hanya agama anda yang mengutamakan kasih sesama manusia. Sangat mendasar dari Allah untuk menyuruh berperang, dan menyebarkan Islam. Agar tidak ada lagi fitnah yang mengatakan Allah itu mempunyai anak/Allah menjelma jadi manusia.
Bagaimana anda sangat cinta damai, sementara Allah telah mengatakan Anda sangat membenci Islam. Anda selalu berkata dusta dan mencari-cari kesalahan dan kekurangan dari Al-Quran tsb. Padahal ilmu anda tidak ada di situ. Anda sama dengan Ahli kitab dahulu, suka berkata dusta/fitnah terhadap Allah yang mengatakan, “Allah mpunyai anak/Allah menjelma jadi janin di rahim Maryam.
Apakah anda ingin mengatakan Allah itu keganjengan karena ingin dipangku dan menyusu pada Maryam.
~
Saudara Raditya,
Jelas kami tidak membanggakan atau merendahkan agama yang dimiliki oleh seseorang. Kami hanya menyampaikan kabar gembira yang dinanti-nantikan seluruh umat manusia di segala jaman. Kabar tentang Kalimat Allah yang telah menjadi manusia dan telah rela mati untuk setiap manusia berdosa. Keselamatan inilah yang telah diselidiki dan diteliti oleh nabi-nabi utusan Allah. Bahkan para malaikat juga ingin melihat bagaimana rencana keselamatan bagi dunia yang berdosa ini diungkapkan.
“Keselamatan itulah yang diselidiki dan diteliti oleh nabi-nabi, yang telah bernubuat tentang kasih karunia yang diuntukkan bagimu. Kepada mereka telah dinyatakan, bahwa mereka bukan melayani diri mereka sendiri, tetapi melayani kamu…menyampaikan berita Injil kepada kamu, yaitu hal-hal yang ingin diketahui oleh malaikat-malaikat” (Injil, Surat 1 Petrus 1:10,12).
Jelas berita keselamatan melalui karya Isa Al-Masih di kayu salib bukanlah kabar fitnah atau dusta, melainkan kabar baik bagi manusia berdosa.
~
Slamet
~
Bagi saya Anda berkata dusta lagi, anda mengatakan “Allah menjelma jadi manusia” Anda mengatakan tuhan anda rela mati di kayu salib. Pertanyaannya:
1. Tuhan Anda naik sendiri ke tiang salib atau
2. Tuhan anda ditangkap dan disalib?
Jika no. 2, bagaimana anda mengatakan dia rela mati untuk anda? Begini saja, coba anda ungkapkan salah 1 ramalan dalam Injil dan “ramalan itu sedang terjadi pada saat ini” Apakah sama dengan Al-Quran?
~
Saudara Raditya,
Terima kasih untuk komentar dan pertanyaan yang sdr sampaikan, sangat menarik untuk mendiskusikan hal itu. Namun mohon maaf, pertanyan sdr tidak berkaitan dengan topik artikel di atas. Kami mempunyai link yang tepat bahkan yang dapat menjawab pertanyaan saudara. Silakan saudara membaca penjelasan pada artikel yang ada di link ini https://tinyurl.com/yb86vwr8. Kiranya saudara dapat memahami hal itu.
Silakan saudara menjawab salah satu pertanyaan kami, jikia tidak keberatan. Terima kasih.
1. Apakah saudara setuju dengan pengajaran agama yang mengutamakan kekerasan daripada kasih? Jelaskan alasan saudara!
2. Bagaimana pendapat Anda mengenai penyalahgunaan ayat Kitab Suci untuk tindakan kekerasan?
3. Apa pendapat Anda mengenai hukum kasih yang diajarkan oleh Isa Al-Masih?
~
Purnama
~
To Raditya,
Kalau Yesus tidak rela mati menderita secara manusia, manusia yang akan membunuh dan menyalibkanya itu sudah jadi abu, hanya dengan nafas hidungnya saja, Yesus itu bisa membangkitkan orang mati, badai dan laut saja suruh berhenti dan tenang nurut. Yesus itu telah rela menderita diejek, diludahi, di pukul, dicambuk, dipaku, disalib, dimahkotai duri, hanya demi Kasih-Nya terhadap saya dan Anda dan seluruh manusia. Jauh sekali dengan Alloh swt yang kerjaanya nongkrong dan ngomong doang dari Arsy, tapi mengelarkan diri nya mahakasih dan penyayang, tapi kerjaanya cuma omdo dan Nato, hanya bisanya nuntut manusia harus begini begitu, tak boleh ini dan itu. Coba buka hati anda itu.
~
Saudara Hendy,
Terima kasih untuk penjelasan yang saudara sampaikan. Memang cara Isa Al-Masih menyelamatkan manusia adalah bukit nyata Allah mahakasih kepada umat ciptaan-Nya, dengan cara mati menjadi kurban penebus dosa. Sifat kasih-Nya konsisten, ajaran-Nya yaitu mengasihi sesama manusia (Injil, Rasul Besar Matius 5:44).
Hal itu lah yang harus diterapkan oleh pengikut-pengikut Isa Al-Masih. Tidak membalas kejahatan dengan kejahatan melainkan harus membalas dengan mengasihi dan mendoakan. Kami berharap semua pengunjung forum ini dapat hidup dalam ajaran dan perintah Isa Al-Masih, karena hal itu yang indah dan baik bagi sesama.
~
Purnama
*****
Jawaban,
1. Saya setuju, selama manusia lain mengganggu agama saya, jika mereka berhenti mengganggu saya dalam menjalankan agama, maka saya akan hidup damai dengan mereka. “Itu yang diajarkan Allah melalui Al-Quran.” Anda dan lainnya hanya mengutip beberapa ayat Al-Quran, dan dengan ayat itu anda pikir Islam adalah agama teroris.
2. Allah tidak suka kepada orang jahat. Untuk jadi acuan bagi anda dan lainnya. Salah 1 ajaran Taurat dan Injil yang dimasukkan Allah k dalam Al-Quran, cobalah anda lihat (QS:Al-Maidah:32), coba perhatikan kalimat terakhir. Jadi, jika ada orang yang suka membunuh manusia lain, berarti dia sudah kelewat batas dan berbuat kerusakan di bumi.
3. Isa Al-Masih, hanya Nabi untuk Bani Israil.
*****
Saudara Raditya,
Terima kasih sudah menjawab pertanyaan yang kami ajukan. Ijinkan kami menanggapi satu saja. Yaitu dalam pertanyaan pertama.
Saudara menjawab setuju agama mengutamakan kekerasan. Kami bertanya pada saudara. Menurut saudara, bila agama mengutamakan kekerasan apakah dapat memberikan dampak yang baik bagi kehidupan sesama pengikut agama tersebut, bahkan agama yang lain? Dapatkah agama yang menguatamakan kekerasan menciptakan damai bagi sekelilingnya? Dan, apakah dapat disebut agama damai bila agama mengutamakan kekerasan? Mohon saudara dapat mempertimbangkan baik-baik.
Maaf, kami harus menyatakan hal ini. Secara fakta, tidak ada agama yang menggangu agama saudara, tetapi bukankah Al-Quran sudah menyatakan demikian? “Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah) (yaitu orang-orang) yang diberikan Al-Kitab kepada mereka” (Qs 9:29).
Kami harap saudara dapat mempertimbangkan hal itu sebaik-baiknya.
~
Purnama
~
Kepada Raditia,
Al-Quran berkata penggalah kepala dan pancung ujung-ujung jari kafir, Alkitab berkata kasihilah Musuhmu dan berdoalah bagi mereka. Al-Quran berkata budak-budak yang kamu miliki sah untuk digauli , Alkitab berkata apabila kamu melihat wanita dan mengingininya kamu telah berzinah. Menurut anda kitab manakah yang berasal dari Surga? Bukalah pikiran anda itu!
~
Saudara Hendy,
Tujuan kedatangan Yesus Kristus ke dunia bukan untuk mendirikan kerajaan dunia, Dia datang untuk menyampaikan kabar baik tentang kerajaan Allah. Dia tidak sekadar berkata-kata saja tentang kerajaan Allah tersebut, tapi Dia juga menunjukkan mujizat-Nya sebagai penguasa atas Kerajaan Allah itu.
”Ia mengelilingi seluruh Galilea, mengajar di sinagoga-sinagoga mereka dan memberitakan kabar baik kerajaan dan menyembuhkan setiap jenis penyakit dan setiap jenis kelemahan jasmani di antara orang-orang” (Injil, Rasul Besar Matius 4:23).
Bagi setiap orang yang ingin menjadi warga Kerajaan Allah itu, Yesus mengajarkan kepada mereka cara hidup dan sifat-sifat yang harus dimiliki sebagai anggota kerajaan yaitu penyabar, murah hati, tidak pencemburu; tidak memegahkan diri dan tidak sombong; tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri; dan lain-lain (Injil, Surat 1 Korintus 13:4-7).
Terima kasih
~
Slamet
~
Anda mengutip Qs 9:29. Saya, anda dan lainnya pasti mengetahui bahwa ayat tersebut adalah perintah untuk berperang. Tapi anda dan lainnya mengartikan ayat tersebut hanya berperang menggunakan senjata. Sekarang saya bertanya kepada anda dan lainnya,..apakah disebut peperangan harus dengan menggunakan senjata dan ”bukankah kita sekarang sedang berperang?”
Anda dan lainnya silakan mengartikan sekarang kita sedang berperang dalam hal apa. Anda mengerti maksud saya, lakukanlah apa yang mau anda dan lainnya lakukan. Kami akan berbuat sama. Anda belum menjawab pertanyaan saya pada 15/10/2018 6:50 am.
~
Saudara Raditya,
Memang dalam Kitab Suci Injil ada perintah untuk berperang. Orang Kristen diperintahkan untuk berperang melawan dosa di dalam diri mereka. “Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran” (Injil, Surat Roma 6:13).
Dan juga perang secara rohani melawan roh jahat dan setan-setan. “Perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara” (Injil, Surat Efesus 6:12).
Peperangan rohani ini dapat orang Kristen menangkan apabila mereka tetap tinggal dalam iman kepada Isa Al-Masih, sebab di luar Isa Al-Masih mereka akan mengalami kekalahan. “Sebab di luar Aku [Isa Al-Masih] kamu tidak dapat berbuat apa-apa” (Injil, Rasul Besar Yohanes 15:5).
Bagaimana menurut saudara?
~
Slamet
~
Maaf, pertanyaan saya tidak ada hubungannya dengan artikel ini.
Yesus Anak domba Allah dan Bapa adalah sosok yang berbeda. Siapa nama Bapanya Yesus?
Wahyu 14:1, “Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.”
~
Saudara Aloysius,
Sebenarnya kami senang apabila saudara dapat memberikan komentar yang ada hubungannya dengan topik artikel yang sedang kita diskusikan.
Memang Kitab Suci Allah menyatakan kepada kita bahwa Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah dan Bapa adalah Allah. Mereka adalah pribadi yang berbeda tetapi berada dalam satu-kesatuan Allah Tritunggal.
Selengkapnya mengenai Allah Tritunggal ini dapat saudara baca dalam artikel “Meluruskan Kesalahpahaman Tentang Pengertian Tritunggal Kristen” dengan link https://tinyurl.com/y84wosrc
Semoga bermanfaat untuk saudara.
~
Slamet
~
Pertanyaan Artikel:
Apa pendapat Anda mengenai hukum kasih yang diajarkan oleh Isa Al-Masih?
Respon: Tidak usah kamu bermimpi di siang hari. Tiada kuasa di dunia ini yang dapat menghentikan peperangan dan permusuhan antara manusia. Itu fitrah semula jadi manusia ‘zalim’ dan ‘bodoh’ (Qs 33:72). Tiada akan berubah sampai kiamat.
Jajalah konsep kasih Yesus yang kamu kagumi itu. Ia memangnya tidak akan ke mana. Dunia tidak akan aman damai dengan retorik kasih Yesus. Ketahuilah wahai manusia! Dunia nyata tidak sama dengan dunia khayalan kamu. Dunia kata-kata indah yang mempersonakan “tampar pipi kiri beri pipi kanan/kasihi musuhmu” adalah topeng kepalsuan yang tidak berpijak di bumi nyata. Apakah kamu menyadarinya!
~
Saudara Ilusi,
Saudara memberikan komentar yang sangat baik untuk direnungkan.
Memang akibat dosa manusia, penderitaan dan keluh kesakitan dari semua umat manusia ini bersifat universal. Hal ini berdampak bagi semua orang tak peduli pria, wanita, ataupun anak-anak. Walaupun pada awalnya Allah sebenarnya tidak menciptakan dunia yang seperti ini.
Namun Allah tidak selamanya membiarkan penderitaan manusia, karena kasih-Nya, “Dia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal ” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).
Jelas Dia menderita dan mati, untuk membebaskan dunia ini dari kutukan akibat dosa. Bahkan sampai sekarang, Dia dapat membebaskan siapa saja dari perbudakan dosa, asalkan mereka mau menerimaNya sebagai Tuhan dan Juruselamat mereka.
Dengan demikian kita mengetahui bahwa jika sampai saat ini kita masih mengalami penderitaan maka penderita ini akan membentuk karakter kita menjadi lebih baik. “Kita tahu sekarang bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah” (Injil, Surat Roma 8:28).
Semoga saudara menyadari akan panggilan dan rencana Allah bagi saudara.
~
Slamet
~
Untuk Raditya,
Jangan salah paham, tidak pernah kami umat Kristen membenci umat Muslim. Tidak ada salahnya kita menyatakan yang benar jika benar, salah jika salah. Memang nyata bahwa allah Quran sangat membenci Yahudi dan Kristen, karena itulah yang dia ajarkan di Quran. Benarkah allah Quran bukan berbentuk manusia? www.isadanalquran.com/al-imran-345/isa-al-masih-atau-manusia-biasa/
1. Tetapi menurut Muhammad berbuat kejahatan apapun, baik berzina masuk surga (HR. Muslim, 94)
2. QS 5:32 untuk Yahudi, QS 5:33 untuk Muslim. Bukankah kejahatan dan kebaikan semua kehendak allah Quran?
3. Mengapa Isa mencipta, hakim adil, mengapa Isa melakukan yang Allah lakukan?
~
Saudara Park,
Firman Isa Al-Masih patut dijalankan oleh semua orang yaitu saling mengasihi sesama manusia bahkan musuh pun harus didoakan dan dikasihi. Dan, pengikut Isa mengikuti ajaran Isa Al-Masih tersebut. Inilah perbedaan antara ajaran Isa dengan ajaran Allah SWT. Ajaran Isa membawa damai kepada semua orang, bukan saja pada kaum tertentu. Semoga pengunjung forum ini dapat memahami dan mengikuti ajaran Isa Al-Masih.
~
Purnama
~
Bagaimana perang melawan dosa, apa maksud anda perang melawan hawa nafsu. Anda bertanya, bagaimana menurut saya, apanya. Bukankah sudah jelas kita sekarang sedang berperang tapi tidak menggunakan senjata yang dapat melukai badan. Dan saya sedang melaksanakan perintah Allah Qs:9:29. Lakukanlah apa yang mau anda lakukan, Allah pasti menolong orang yang menolong agamanya.
Injil, Surat Filipi 2:10-11, 2:10 Ayat tersebut tulisan manusia. Kenapa, kalau memang ayat tersebut dari Allah dan Yesus memang Tuhan, tentu Yesus tidak akan bertekuk lutut pada manusia untuk disalib. Seharusnya manusia yang bertekuk lutut kepada Yesus sesuai dengan ayat tersebut.
~
Saudara Raditya,
Kematian Isa Al-Masih dari kayu salib bukan hanya dapat membebaskan manusia dari hukuman kekal di neraka. Tapi juga dapat membebaskan kita dari perjuangan melawan dosa. Hanya Dia sajalah yang memberikan kekuatan kepada kita untuk menang melawan dosa. “Ia [Isa Al-Masih] yang telah menyerahkan diriNya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diriNya suatu umat, kepunyaanNya sendiri” (Injil, Surat Titus 2:14).
~
Slamet
~
Untuk Ilusi,
Saudara benar, karena semua manusia berdosa sehingga sulit merubah dunia menjadi damai. Tanpa kasih Allah, manusia akan mendatangi neraka (Qs 19:71). Apakah saudara membenci Isa karena tidak sesuai dengan ajaran Muhammad? Apakah saudara tidak kagum dengan ajaran Isa Al-Masih?
Jika semua manusia mau mengikuti kasih Isa, bukankah dunia pasti damai seperti di surga. Menurut saudara yang mana pakai topeng kepalsuan di dunia nyata:
“Jika ya, katakan iya, jika tidak, katakan tidak” (Injil, Rasul Matius 5:37) atau
“Jangan mengambil orang kafir menjadi wali, kecuali karena (siasat) memelihara diri, dari sesuatu yang ditakuti dari mereka”(Qs 3:28).
Jangan ragu untuk menilai
~
Saudara Park,
Memang saat ini banyak orang yang mengenakan topeng ‘kemunafikan.’ Sulit sekali menemukan orang yang berani mengatakan dengan jujur. Namun bagaimanapun situasi dan kondisi yang ada, Isa Al-Masih tetap menuntut para pengikut-Nya untuk bertindak jujur dalam segala hal. Bukan jujur hanya kepada orang lain tetapi juga jujur terhadap diri sendiri.
Mari kita perhatikan firman-Nya, “Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat” (Injil, Rasul Besar Yohanes 5:37).
Oleh karena itu marilah kita memeriksa diri masing-masing sebelum kita menilai orang lain. Dan merenungkan kembali ‘apakah kita sudah mengatakan ya jika ya dan tidak jika tidak?’ Sebagaimana yang Isa Al-Masih ajarkan kepada kita.
~
Slamet
~
Mana yang benar menyerahkan diri atau tertangkap? Dan saya berani menyatakan anda dan lainnya tidak paham dengan Injil, Surat Filipi 2:10-11. Sudah jelas ayat tersebut tidak sesuai dengan kenyataannya, itupun tidak membuat anda berpikir.
Cukup ayat yang menyatakan dosa tanggung sendiri-sendir, tapi anda malah suka mengatakan Yesus sebagai penebus dosa. Jika saya ngikuti Nabi Muhammad saw, maka dosa saya akan terhapus dan terbebas dari dosa. Jika saya tidak mengikuti ajarannya maka saya akan hidup penuh dengan dosa. Dan dosa-dosa itu saya akan menanggungnya sendiri. Jika anda mengatakan apa bedanya Kristen yang mengikuti Yesus? Bedanya anda mengatakan Yesus Tuhan dan anda bukan Bani Israil.
~
Saudara Raditya,
Kitab Suci Allah tanpa perlu ditafsirkan lagi dengan jelas menyatakan, Isa Al-Masih telah rela mati untuk menebus manusia. Dan hal itu telah dinubuatkan sebelum terjadi oleh Isa Al-Masih, “sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Matius 20:28).
Jadi tujuan kedatangan Isa Al-Masih ke dunia itu adalah menjadi kurban persembahan bagi Allah. Dan sesudah itu Isa Al-Masih akan datang kembali tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia (Injil, Surat Ibrani 9:28).
Oleh sebab itu akan lebih bijak kalau kita bersedia membuka hati bagi Isa Al-Masih yang telah rela mati di kayu salib untuk menebus setiap orang berdosa,bukan?
~
Slamet
~
@Yesus P,
Jika semua manusia mau mengikuti kasih Isa, bukankah dunia pasti damai seperti di surga. Menurut saudara yang mana pakai topeng kepalsuan di dunia nyata.
Respon: Pernyataan anda salah! Sorga juga tidak senantiasa damai. Lihat Wahyu 12:7,“Maka timbullah peperangan di sorga. Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan naga itu, dan naga itu dibantu oleh malaikat-malaikatnya” (Wahyu 12:7 TB).
~
Saudara Ilusi,
Jelas iblis atau setan, tidak akan pernah masuk ke dalam sorga tempat kediaman Allah (langit ketiga) yang dikenal dengan sebutan ‘The heaven of heavens.’ “Sesungguhnya, TUHAN, Allahmulah yang empunya langit, bahkan langit yang mengatasi segala langit, dan bumi dengan segala isinya” (Taurat, Kitab Ulangan 10:14). Sorga itu penuh dengan berkat dan kebenaran. Tidak ada penderitaan dan kejahatan di sana.
Sorga juga tempat tinggal yang disediakan oleh Yesus Kristus bagi orang-orang yang percaya kepada Dia. “Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:2).
Sedangkan istilah ‘sorga’ yang terdapat dalam Injil Kitab Wahyu 12:7 adalah ‘langit’ (tingkatan langit pertama atau langit kedua saja), tidak dalam artian langit ke tiga yaitu tempat berdiamnya Allah.
Demikian semoga bermanfaat untuk saudara Ilusi.
~
Slamet
~
Ahli kitab dan Anda yang menyatakan Dia rela mati di kayu salib untuk menanggung dosa anda. Dari kitab Taurat sudah diajarkan dosa tanggung sendiri-sendiri (Yehezkiel 18:20, Ulangan 24:16, Matius 16:27, Yeremia 31:29-30, II Tawarikh 25:4).
Pertanyaannya: Siapa yang merubah, apakah benar Yesus yang tidak konsekwen dengan ajarannya atau Ahli kitab yang merubah ayata-ayat Injil karena dia tidak percaya dan tidak mau mengimani Nabi Muhammad saw. Tunggulah kedatangan Nabi Isa itu, kita sama-sama menunggu. Atau tunggulah maut menghampiri kita. Anda mungkin akan mengatakan kepada saya bahwa saya akan menyesal dengan keyakinan saya, saya juga berkata yang sama kepada anda.
~
Saudara Raditya,
Baiklah, kita akan sama-sama menunggu kedatangan Isa Al-Masih kembali. Sebagaimana halnya nubuat tentang kedatangan Tuhan yang pertama sudah tergenapi, demikian pula nubuat tentang kedatangannya kembali yang kedua kali pasti akan digenapi. Kedatangan kembali Isa Al-Masih akan mengakhiri zaman ini. Dan selanjutnya akan lahir zaman baru, zaman baru di mana Dia akan memerintah atas bumi ini.
Dan bagi orang yang belum percaya kepada Isa Al-Masih sebagai Tuhan dan Juruselamat maka kedatangan Isa Al-Masih akan sangat mengejutkan untuknya. Kedatangan Isa Al-Masih yang kedua kalinya bukan untuk menegakkan ajaran agama. Namun Dia akan datang sebagai hakim untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati. “Kristus Yesus akan datang lagi ke dunia ini untuk mengadili orang-orang yang hidup dan yang mati” (Injil, Surat 2 Timotius 4:1).
Sudahkah kita mempersiapkan diri bagi kedatangan Isa Al-Masih sebagai Hakim yang Adil?
~
Slamet
~
@Yesus P,
Jika semua manusia mau mengikuti kasih Isa, bukankah dunia pasti damai seperti di surga. Menurut saudara yang mana pakai topeng kepalsuan di dunia nyata…
Res: Pernyataan Anda salah! Sorga juga tidak senantiasa damai. Lihat Wahyu 12:7. Maka timbullah peperangan di sorga. Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan naga itu, dan naga itu dibantu oleh malaikat-malaikatnya (Wahyu 12:7 TB). Itulah yang terjadi di sorga Yesus. Sorga yang dikatakan aman damai tidak terlepas dari kemelut “peperangan suci”. Aneh bukan!
~
Saudara Ilusi,
Di surga memang tidak ada perang atau pun penderitaan, semua orang menyembah Allah selama-lamanya. Jika saudara mau mendiskusikan surga menurut Alkitab, maka kami menyediakan ruang bagi saudara lewat email di . Kami menunggu email dan pertanyaan sdr.
Sebenarnya mengenai Injil, Kitab Wahyu 12:7, saudara harus membacanya keseluruhan pasal 12 tersebut. Mengapa? Karena peperangan yang dimaksud adalah peperangan kejatuhan Iblis yang dilempar Allah ke dunia karena dia memberontak kepada Allah. Memang faktanya iblis pada awalnya termasuk salah satu malaikat Allah di sorga, tapi sayangnya dia mau menyamai Allah. Itu sebabnya Allah mencampakkannya dari sorga.
Oh ya, silakan sdr kembali berdiskusi berdasarkan artikel di atas. Terima kasih.
~
Purnama
~
Untuk Raditya,
Kejadian penyaliban Isa adalah nubuat, suatu kejadian akan terjadi dan terjadi. Alkitab jelas mengatakan semua dosa ditanggung sendiri. Apakah akibatnya? “Sesungguhnya, orang-orang yang berdosa kekal di dalam azab neraka Jahanam.” (QS 43:74). Itu tujuan Isa karena tidak ada manusia yang selamat tanpa kasih-Nya, itu sebabnya Isa adalah Ar-Rahman dan Ar-Rahim.
Saya tidak heran saudara seperti menyembah Muhammad karena dia dapat menghapus dosamu. Padahal pendapat saudara tidak sesuai dengan pendapat Muhammad karena “dia tiada bisa menolongmu sedikitpun dari siksa Tuhan!” (HR. Muslim, 204). Mengapa saudara menolak Muhammad padahal, “katanya” saudara mengikuti Muhammad?
~
Saudara Park,
Memang tidak ada manusia yang dapat menjamin dirinya selamat, apalagi menjamin orang lain agar selamat. Nabi Islam sendiri telah menyatakannya bahwa keselamatan itu hanya anugerah Allah, bukan karena amal baik dan ibadah. “Tidak seorang pun di antara kalian yang akan diselamatkan oleh amal perbuatannya” (HR. Muslim, No. 2412). Keselamatan hanya Allah yang menyiapkannya, itulah yang Isa Al-Masih kerjakan, karena Dia adalah Allah yang nuzul menjadi manusia (Injil, Rasul Yohanes 10:28).
“Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia (Isa Al-Masih), sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” (Injil, Surat Kisah Para Rasul 4:12). Berharap pengunjung forum ini dapat menerima keselamatan yang Isa Al-Masih sediakan.
~
Purnama
~
Pengertian saya mengenai ‘The heaven of heavens’
1. Surga è bahasa Inggris “heaven” è bhs Yunani “Uranos” è bhs IBrani “Hassamayim” è berarti langit juga berarti alam roh.
2. Kejadian 1:1 Hassamayim vs Haaretz adalah : Alam Rohaniah vs Alam jasmaniah.
3. Perbedaan Surga dalam pengertian Kristen adalah Langit, Alam Roh, tempat Allah bertahta.
4. Langit terdiri dari 3 : Atmosfer tempat awan, Ruang angkasa (hampa udara) tempat matahari dan benda penerang di langit, serta langit alam rohani.
Kesimpulan:
Maka surga yang dimaksud di dalam Wahyu 12:7 ini tentunya adalah Uranos, Hassamayim, atau tempat alam roh berada ( tempat Allah bertahta). Sehingga kata Perang di Surga adalah Perang di alam roh.
~
Saudara Ilusi,
Kami sangat menghargai pendapat saudara. Kami sudah menjawab pertanyaan sdr pada komentar sebelumnya. Kami harap sdr tidak keberatan untuk berdiskusi mengenai surga bersama kami melalui email. Terima kasih Sdr. Ilusi.
~
Purnama