Perang Suci terdapat dalam kitab suci agama Islam dan Nasrani. Beberapa ayat Al-Quran menuliskan tentang perintah Allah untuk berperang melawan musyrikin. Kitab Allah menceritakan perang yang Allah perintahkan kepada bangsa Israel untuk melawan bangsa Kanaan.
Mengapa Allah memerintahkan bangsa Israel untuk berperang? Apa yang menjadi ajaran Islam mengenai perang suci yang sesungguhnya? Apakah Allah menghendaki umat-Nya untuk melakukan kekerasan?
Ajaran Islam Mengenai Perang Suci
Jihad atau perang suci mengandung arti “berjuang” dan “bergumul.” Islam mengajarkan beberapa katerogi jihad.
Misalnya jihad menggunakan tulisan. Bertujuan untuk mempengaruhi orang lain dengan mengenalkan Islam dalamnya. Jihad menggunakan hati, yaitu melawan dosa dalam kehidupan orang beriman.
Namun secara realita, banyak umat hanya berfokus pada ayat dalam Qs 9:5, “ . . . maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu dimana saja kamu jumpai mereka . . .”
Apa pandangan Anda tentang jihad? Silakan mengirim email kepada staff kami.
Kitab Allah dan Perang Suci
Kitab Allah dalam Yosua pasal 2 menuliskan tentang Allah yang memerintahkan bangsa Israel untuk berperang melawan bangsa Kanaan. Pada zaman itu, bangsa Kanaan adalah bangsa yang brutal dan kejam. Mereka senantiasa melawan Tuhan dan melakukan tindakan yang jahat dan keji. Tapi tidak semua bangsa Kanaan dimusnahkan, contohnya keluarga Rahab. Rahab dan keluarganya selamat karena menolong kedua belas pengintai dan percaya kepada Allah.
Kitab Allah menuliskan bahwa Allah hanya memerangi bangsa-bangsa yang terus-menurus berbuat dosa walau telah diberikan waktu untuk bertaubat. Hampir tidak pernah Allah memerintahkan umat Israel memusnahkan satu musuh.
Bijak Menelaah Pengajaran Radikal
Beberapa dekade ini, Islam memiliki kesan sebagai agama perang. Banyak orang juga menganggap Nasrani sebagai agama perang karena dalam sejarah pernah tercatat tentang perang salib. Kita harus cermat dalam ajaran Islam mengenai perang suci ataupun kisah kekerasan yang ada dalam Perjanjian Lama Kitab Allah.
Kita harus menafsirkan Kitab Suci dengan teliti. Lalu, Muslim akan tahu bahwa jihad adalah untuk melawan musuh yang mengancam. Nasrani seharusnya mengasihi musuhnya seperti apa yang diajarkan oleh Isa Al-Masih.
Kasihi dan Berdoalah bagi Musuhmu
Sub judul ini dikutip dari Injil, Rasul Besar Matius 5:44
Isa Al-Masih menggenapi penyataan Allah dengan ajaran-Nya yang sempurna. Tidak ada ajaran kebencian atau dendam terlebih perang suci. Dalam Kitab Injil Matius 26:52 Isa berfirman, “Masukkan pedang itu kembali ke dalam sarungnya, sebab barangsiapa menggunakan pedang, akan binasa oleh pedang.”
Isa mengajarkan umat-Nya untuk membalas kejahatan dengan cara memaafkan. Hal ini bukan hanya diajarkan tetapi telah Isa lakukan selama di dunia. Saat Isa Al-Masih harus menderita di kayu salib, Dia tidak pernah membalas kekerasan yang Dia terima. Semua ini Isa lakukan untuk Anda.
Maukah Anda menerima kasih-Nya? Silakan mengirim email kepada staff kami.
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Apakah Saudara setuju dengan pengajaran agama yang mengutamakan kekerasan daripada kasih? Jelaskan alasan saudara!
- Bagaimana pendapat Saudara mengenai penyalahgunaan ayat Kitab Suci untuk tindakan kekerasan?
- Apa pendapat Saudara mengenai hukum kasih yang diajarkan oleh Isa Al-Masih?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Ajaran Islam Mengenai Perang Suci”. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Jihad Islam atau Kasih Isa Al-Masih?
- Islam Adalah Agama Cinta Damai? Bagaimana Dengan Kristen?
- Islam Atau Kristen – Manakah Agama Damai?
- Sikap Islam Dan Kristen Terhadap Terorisme
- Apakah Islam Adalah Agama Yang Paling Mengajarkan Toleransi?
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini.
PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR
Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: .