Etnis Muslim Rohingya menderita penganiayaan dan pembunuhan karena kebencian dan permusuhan. Orang Islam, Kristen dan semua agama wajib menghentikan sikap jahat itu. Ajaran kasih sayang dalam Al-Quran ataukah ajaran Isa Al-Masih yang dapat menghentikannya? Adakah relasi derita Muslim Rohingya dan Isa yang penuh kasih?
Empati untuk Muslim Rohingya
Kita tidak tahu persis penyebab konflik antara etnis Muslim Rohingya dan pemerintah Myanmar. Namun kita wajib berempati atas penderitaan-penderitaan semacam itu.
Kita berdoa kepada Allah agar konflik itu cepat selesai. Semoga banyak negara memberi bantuan makanan, minuman, obat-obatan dan juga tempat tinggal.
Minoritas-Minoritas yang Teraniaya
Menurut sumber online, etnis Muslim Rohingya bukanlah satu-satunya yang teraniaya di Myanmar. Etnis Karen dan Chin yang mayoritas Kristen juga teraniaya. Sehingga lebih dari 150 ribu etnis Karen melarikan diri ke Thailand.
Agence France-Presse (AFP) melaporkan (4/9/2017), bahwa suku Mro yang menganut Buddha dan komunitas kecil warga Hindu di Rakhine ikut menjadi korban.
Penganiayaan karena kebencian dan permusuhan terjadi pada etnis Yazidi oleh ISIS, suku Tutsi di Rwanda-Afrika, penganut Ahmadiyah, konflik di Sampit, Poso, Ambon, dsb.
Adakah ajaran Islam dan Kristen yang menghentikan kebencian dan permusuhan?
Ajaran Kasih Sayang Dalam Al-Quran dan Hadist
Hadist mengajarkan, “Siapa yang tidak menyayangi manusia, tidak akan disayang Allah” (HR. Al Thabarani). Al-Quran mengingatkan, “Barangsiapa yang membunuh seorang manusia . . . maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya”(Qs 5: 32).
Namun Islam juga mengajarkan Al-Bara’, yaitu membenci dan memusuhi orang-orang kafir. Dapatkah ajaran Al-Bara’ menciptakan perdamaian dan kerukunan di antara umat beragama dan suku yang berbeda-beda? Jawablah lewat email ini.
Muslim Rohingya dan Isa Yang Penuh Kasih
Isa Al-Masih mengajarkan moralitas/akhlak termulia yang menghentikan kebencian dan permusuhan.
Firman-Nya, “Perbuatlah kepada orang lain apa yang kamu kehendaki mereka perbuat kepadamu” (Kitab Suci Injil, Rasul Lukas 6:31). Contoh konkritnya ialah, “Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu . . . mengutuk kamu . . . mencaci kamu” (Injil, Rasul Lukas 6:27-28).
Jika Anda tahu ajaran yang lebih mulia dari ajaran kasih Isa Al-Masih di atas, emailah kepada kami di sini.
Apa Kasih Terbesar Isa Al-Masih bagi Anda?
Jelaslah bahwa ajaran kasih kepada musuh dari Isa Al-Masih adalah termulia dibanding ajaran Hadist, Al-Quran dan Al-Bara’di atas. Sebab dapat menghentikan permusuhan dan kebencian.
Lebih dari itu, Isa Al-Masih begitu mengasihi manusia. Buktinya Dia rela mati tersalib guna menanggung hukuman dosa manusia. Melalui penyaliban-Nya itu, Isa Al-Masih menjamin pengampunan dosa dan hidup kekal setiap orang yang percaya kepada-Nya.
Dengan percaya Isa Al-Masih sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi, Anda pasti beroleh hidup kekal di sorga-Nya.
[Staf Isa dan Islam – Untuk informasi lebih lanjut, silakan mendaftar untuk menerima secara cuma-cuma Buletin Mingguan “Isa dan Al-Fatihah.”]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Mengapa kita tidak boleh membenci dan memusuhi orang yang berbeda agama, ras, suku dan golongan dengan kita?
- Menurut Saudara, ajaran Islam ataukah Isa Al-Masih yang wajib diamalkan sehingga menghentikan kebencian dan permusuhan serta menciptakan perdamaian? Mengapa!
- Isa Al-Masih mengajarkan kasih/akhlak/moralitas termulia, mungkinkah Dia hanya manusia biasa? Alasannya!
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Mengapa Islam Dan Nasrani Mengajarkan Bahwa Kasih Penting?
- Dalam Injil Dan Al-Quran, Isa Mewujudkan Kasih Allah
- Kebencian Ataukah Kasih Yang Umat Beragama Butuhkan?
- Apakah Hisab Menurut Islam Adalah Bukti Kasih Sayang Allah?
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Relasi Derita Muslim Rohingya Dan Isa Yang Penuh Kasih”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS/WA ke: 081281000718
~
Empati hanya untuk Muslim dan Hindu sahaja. Bagi Kristen tidak perlu. Mereka tidak terkesan dengan penganiayaan manusia, tampar pipi kiri beri pipi kanan!
~
Saudara Nobita,
Ajaran Isa Al-Masih merupakan acuan dari standar empati tertinggi. Bila Isa Al-Masih mengajarkan untuk mengasihi sesama, bahkan mengasihi musuh, maka pengikut Isa Al-Masih mengetahui apa arti dan makna empati sesungguhnya. Sebab kasih merupakan landasan dari sikap empati. Bukankah demikian saudara?
Namun, bila pengajaran yang diberikan adalah pengajaran untuk membunuh, maka pada orang tersebut tidak memiliki dan tidak mengetahui apa arti empati sesungguhnya. Bukankah seperti itu saudara?
~
Solihin
~
Kebijaksanaan yang diperoleh dalam mengikut Yesus Kristus pasti menghentikan kejahatan. Setiap ajaran yang membenci hukum kasih adalah anti Kristus. Ajaran yang menanamkan kebencian dalam hati terhadap hukum kasih pasti tidak bisa menghentikan kejahatan.
~
Saudara Agur,
Lawan kata dari kasih adalah benci. Bila seseorang tidak mengasihi sesama, maka ia sedang mengembangkan kebencian dalam dirinya. Peristiwa yang terjadi di Rohingya merupakan peristiwa yang tidak mau mengikuti teladan Isa Al-Masih untuk mengasihi. Sekalipun kita tidak mengetahui motif konflik sesungguhnya, tetapi setidaknya peristiwa Rohingya menunjukkan bahwa kebencian tidak menyelesaikan persoalan.
~
Solihin
*****
1.Karena Hukum Kedua dari Ajaran Isa Al-Masih, Ia berkata: “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (Lukas 10:27).
2. Tentu dari ajaran sorga, Isa Al-Masih, sebab Isa Al-Masih berkata: “Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku, dan domba-domba-Ku mengenal Aku” (Yohanes 10:14).
3. “Bukankah Musa yang telah memberikan hukum Taurat kepadamu? Namun tidak seorangpun di antara kamu yang melakukan hukum Taurat itu, mengapa kamu berusaha membunuh Aku? Sebab jikalau kamu percaya kepada Musa, tentu kamu akan percaya juga kepada-Ku, sebab ia telah menulis tentang Aku (Yohanes 5 dan Yohanes 7).
*****
Saudara Malaikat,
Kami berterimakasih untuk tiga jawaban yang diberikan saudara. Mengacu pada firman Isa Al-Masih tersebut, maka kita mengetahui bahwa kasih Isa Al-Masih seyogianya menjadi landasan dalam hidup sehari-hari sehingga tercipta masyarakat yang aman dan tenteram.
~
Solihin
~
Tapi aku lihat banyak Kristen di forum ini tidak mengamalkan ajaran kasih Yesus. Kata-kata kesat dihambur sana-sini. Di mana pergi ajaran Yesus yang kamu banggakan wahai pemuja slogan kasih?
~
Saudara Virgo,
Membaca tulisan saudara di atas kami sangat senang karena setidaknya saudara mengakui ajaran kasih Isa Al-Masih. Pengikut Isa Al-Masih selalu berusaha untuk menerapkan ajaran kasih Isa Al-Masih.
Itu sebabnya, dalam diskusi di forum ini disarankan menggunakan kata-kata yang santun sebagai usaha untuk menaati firman dan ajaran Isa Al-Masih. Sebab kami menyadari tidak ada ajaran yang lebih mulia dibandingkan ajaran Isa Al-Masih. Dan sesungguhnya hanya ajaran Isa Al-Masih yang dapat meredakan kebencian antarsesama. Bagaimana menurut saudara?
~
Solihin
*****
1. Kasih itu sama untuk semua orang, karena Allah memberi hujan tidak hanya pada orang baik/anaknya saja tetapi untuk semuanya.
2. Ajaran Kristen itu universal. Tuhan Yesus dalam penyembuhanya tidak pandang mereka Yahudi, kafir, najis, dll, asal percaya maka sembuh. Dan ajarannya kasih sesama manusia seperti dirinya sendiri. Tidak ada orang waras yang mau menyakiti dirinya sendiri.
3. Kasih Yesus adalah kasih yang sempurna, dengan pengorbanan yang sempurna juga sehingga Ia meminta anak-anaknya untuk berusaha sempurna sepertinya. Yang sempurna hanya satu yaitu Allah
Virgo,
Lukas 5:31, “Bukan orang sehat yang perlu tabib tapi orang sakit. Ajaran jesus utk orang berdosa..dan ajaran ini adalah proses yang berakhir sampai mati.” Jadi orang Kristen adalah orang berdosa yang sedang berada dalam didikan kasih Yesus untuk mendapat surgawi.
*****
Saudara Just,
Tentu Allah mengasihi semua orang dari golongan manapun, termasuk orang yang dianggap kafir oleh manusia. Karena itu, Allah berkenan datang ke dunia untuk menyelamatkan manusia dari dosa. Ini dilakukan-Nya bukan untuk golongan tertentu, melainkan untuk semua golongan. Itu sebabnya, hanya kasih Isa Al-Masih yang dapat menghentikan kebencian dalam diri manusia.
~
Solihin
*
2. Usahlah kamu bermimpi di siang hari. Tiada kuasa di dunia ini yang dapat menghentikan rasa kebencian dan permusuhan antara manusia. Itu fitrah semula jadi manusia ‘zalim’ dan ‘bodoh’ (33:72). Tiada akan berubah sampai bila-bila. Jajalah konsep kasih Yesus yang kamu kagumi itu. Ia tidak akan ke mana. Dunia tidak akan aman damai dengannya. Lihatlah forum ini, apakah ia aman damai dari kata-kata keji golongan kamu yang mengaku mengamalkan kasih Yesus!
Ketahuilah, dunia nyata tidak sama dengan dunia khayalan kamu. Dunia kata-kata indah adalah topeng kepalsuan kepada dunia realiti. Apakah kamu menyadarinya?
*
Saudara Virgo,
Apakah ajaran kasih Isa Al-Masih salah? Kami kira ajaran Isa Al-Masih adalah ajaran termulia di dunia ini sehingga tokoh-tokoh dunia menjalankan ajaran Isa Al-Masih dalam perjuangan mereka. Sebut saja Mahatma Gandhi, Nelson Mandela, Bunda Theresa, dan lain-lain.
Hal ini berbeda dengan ajaran Islam, bukan? Artikel di atas menjelaskan bahwa Islam mengajarkan Al-Bara, yaitu membenci dan memusuhi orang-orang kafir. Mengapa nilai kemanusiaan diabaikan dan dimatikan hanya karena seseorang dianggap kafir? Bagaimana saudara?
~
Solihin
~
Hukum kasih menuntaskan segala permasalahan. Hanya hukum kasih yang mampu menciptakan damai oleh pengharapan akan damai di bumi seperti di sorga. Agama pedang jangan harap membawa kedamaian, sebab itu sama saja dengan bermimpi.
~
Saudara Agur,
Memang benar bahwa hukum kasih membawa perdamaian bagi semua komponen bangsa. Bila ini dilakukan oleh semua orang, niscaya manusia hidup dalam perdamaian dan tidak ada peristiwa seperti yang terjadi di Myanmar atau dimanapun juga, termasuk di Indonesia.
~
Solihin
****
1. Karena itu melanggar ayat-ayat Allah SWT, sebab Allah SWT menjadikan manusia berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kita saling mengenal satu sama lain, dan orang yang paling mulia di hadapan Allah SWT adalah orang yang bertakwa (Qs 49:13).
2. Tentu saja agama Islam. Lihat saja di negara kita ini yang mayoritas Islam, semua agama hidup rukun. Berbeda kalau Islam menjadi minoritas nasibnya seperti di Rohingya, dan semoga Allah SWT memberi hidayah kepada mereka yang sudah menindas orang Islam, dan etnis Rohingya semoga Allah SWT memberikan kesabaran.
****
1. Memang itu melanggar Qs 49:13, tetapi uniknya mengapa Allah SWT memerintahkan untuk memenggal kepala dan memancung ujung-ujung jari orang kafir (Qs 8:12)? Mengapa juga Islam mengajarkan Al-Bala, yaitu membenci dan memusuhi orang kafir?
2. Nampaknya seperti itu. Tetapi sesungguhnya tidak, bukan? Bukankah penganiayaan terhadap golongan minoritas terjadi di negara ini? Nampaknya saudara mengabaikan dan menutup mata terhadap peristiwa-peristiwa tersebut. Bukankah pemboman di gereja dilakukan atas nama agama? Mengapa Allah SWT mengajarkan untuk membunuh?
~
Solihin
~
Bukan hukum syariah yang membuat Indonesia satu walaupun bermacam-macam. Yang membuat Indonesia bisa bersatu adalah Pancasila.
~
Saudara Agur,
Patut disyukuri bahwa pendiri bangsa ini memerhatikan keragaman budaya, agama, dan suku yang ada di Indonesia sehingga tidak menetapkan satu agama tertentu menjadi landasan negara ini, melainkan Pancasila. Dan salah satu sila yang terdapat pada Pancasila adalah kemanusiaan yang adil dan beradab. Sila ini mengandung makna untuk mengasihi sesama. Hal ini sesuai dengan ajaran Isa Al-Masih.
~
Solihin
*
3. Tentu saja Dia manusia biasa. Dia makan, minum, tidur, dll, seperti manusia pada umumnya. Bedanya Yesus itu dijadikan Allah sebagai nabi, untuk membimbing kaum Israel ke jalan Allah.
Agur,
Anda benar. Baru kali ini anda berkata benar. Hukum kasih dapat menuntaskan dari segala permasalahan, dan hukum kasih itu terdapat dalam Islam, sebagaimana kata Islam itu asal katanya adalah “assalam” yang berarti “damai/kasih”. Kalau ajaran pedang itu seperti yang disampaikan oleh Injil kalian di mana berkata, “Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang” (Matius 10:34).
*
Saudara Rizal,
3. Memang Isa Al-Masih telah menjadi manusia karena Dia adalah Allah sehingga mengalami proses kehidupan sebagaimana manusia pada umumnya. Dia makan, minum, dan sebagainya. Hakikat dan sifat-Nya tidak pernah berubah sekalipun Dia menjadi manusia, yaitu kasih. Kasih merupakan sifat Isa Al-Masih sehingga Dia merelakan diri-Nya untuk menyelamatkan manusia dari dosa (Injil, Rasul Besar Matius 20:28).
Pertanyaannya adalah mengapa Allah SWT mengajarkan untuk membenci dan memusuhi orang kafir? Bukankah ini bertentangan dengan ajaran Isa Al-Masih?
~
Solihin
*****
1. Kita tidak boleh membenci orang yang berbeda agama, ras, suku dan golongan dengan kita karena firman Allah sendiri yaitu kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Sesama manusia artinya semua manusia yaitu sama-sama manusia.
2. Jelas ajaran Isa Al-Masih wajib diamalkan sehingga menghentikan kebencian dan permusuhan serta menciptakan perdamaian, karena ajaran kasih memahami kelemahan manusia. Kasih selalu memberi dan tidak selalu menuntut serta memberi pertanggungjawaban kepada Allah maha kasih yang sudah lebih dulu mengasihi kita dengan korban kasih di kayu salib memberi jaminan hidup kekal.
3. Ajaran kasih/akhlak/moralitas termulia dari Isa Al-Masih karena Dia Allah itu sendiri mengambil rupa manusia. Tentu Dia tahu tentang manusia, tidak ada yang tersembunyi di hadapan-Nya.
*****
Saudara Realita,
Memang ajaran Isa Al-Masih sangat jelas untuk mengasihi sesama, bahkan mengasihi musuh (Injil, Rasul Besar Matius 5:44). Ini adalah ajaran termulia yang pernah ada di bumi ini. Itu sebabnya, banyak tokoh yang kagum dengan ajaran Isa Al-Masih.
~
Solihin
~
Rizal,
Apakah dengan hobi mengoleksi pedang pedang berarti Muhammad mengamalkan hukum kasih seperti yang diajarkan dan dilakukan oleh Yesus?
~
Saudara Agur,
Saudara memberikan pertanyaan yang menarik. Kami kira ini perlu dipikirkan dan direnungkan mengingat banyaknya peperangan yang pernah dilakukan oleh nabi Islam. Karena itu, kami berpendapat bahwa ajaran kasih Isa Al-Masih yang dapat menghentikan kebencian antarsesama.
~
Solihin
~
Agur,
Islam itu kalau saya ibaratkan seperti anggota TNI dan POLRI. Kalau anda bertanya kepada salah satu anggota TNI atau POLRI, apakah anggota TNI atau POLRI suka perdamaian?
Anggota: “Tentu saja! Kami suka perdamaian dan kerukunan.”
Agur: “Kalau kalian (TNI dan POLRI) suka kedamaian lalu kenapa kalian dipersenjatai dengan senjata sangat lengkap, mulai dari pistol, panser, tank, dll?
Anggota: Kami diizinkan memiliki senjata itu untuk menjaga perdamaian.
Itulah Islam. Islam pada dasarnya tidak suka peperangan tapi sebagai cara terakhir kalau seseorang menindas maka hal itu boleh dilakukan.
~
Saudara Rizal,
Kami tertarik sekali dengan ilustrasi yang diberikan saudara. Ilustrasi saudara menggambarkan sebuah satuan keamanan yang terdapat pada satu lembaga keamanan negara dan bertanggung jawab kepada negara. Sedangkan Islam adalah agama. Seyogianya agama tidak mengajarkan untuk membunuh. Namun, uniknya Allah SWT mengajarkan untuk memenggal kepala dan memancung ujung-ujung jari (Qs 8:12). Mengapa Allah SWT mengajarkan untuk membenci dan membunuh orang-orang kafir? Mohon pencerahan saudara.
~
Solihin
~
Sejarah,
Mengapa anda menampar orang lain teman? Tidak baik. Yang pasti jangan balas kejahatan dengan kejahatan. Misal, ditampar lalu balas tampar. Gawat jadinya. Untuk itu lapor polisi saja supaya diinvestigasi masalahnya, sehingga semua orang tidak semena-mena main hakim sendiri. Bukankah kita semua seharusnya saling mengasihi dan hidup yang tertib?
~
Saudara Realita,
Kami kira dalam relasi pribadi maka kasih menjadi pengikat dan landasan agar terciptanya masyarakat yang damai dan harmonis sehingga sifat kasih ini akan menunjang kehidupan berbangsa dan bernegara. Kami berharap semua orang menyadari kasih Isa Al-Masih.
~
Solihin
~
Aku tahu wahai Nasrani, sebahagian kamu tidak selesai dengan ajaran Yesus “tampar pipi kiri beri pipi kanan”. Tidak masuk akal dan menjadi senda gurau anak-anak kecil. Aku tidak dapat menerima kasih yang sebegini tertulis di Bible kamu. Pendekatan kasih yang berlebih-lebihan adalah mengada-ada. Hanya slogan palsu yang menipu manusia.
~
Saudara Virgo,
Memang kasih demikian tidak masuk akal sebagaimana kasih Allah pun tidak masuk akal bagi manusia berdosa. Seyogianya manusia berdosa mendapatkan hukuman kekal di neraka. Namun, karena kasih-Nya, maka Allah berkenan mengambil rupa manusia dan menyelamatkan manusia dari dosa. Kasih Isa Al-Masih ini menjadi teladan dan contoh terbaik yang pernah ada di dunia. Ini bukan kasih yang berlebih-lebihan, melainkan rahmat tak terhingga.
Bila saudara tidak dapat menerima kasih Isa Al-Masih, maka apa bentuk konkrit dari kasih Allah SWT untuk menyelamatkan saudara dari dosa?
~
Solihin
*****
1. Wajib bagimu semua manusia untuk saling kasih mengasihi. Dengan demikian, kita telah menjalankan perintah Allah, sesuai dengan ucapan-Nya: “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (Lukas 10:27B).
2. Tentu Isa Al-Masih, karena beliau juga mengasihi dan menyayangi serta menebus dosa-dosa domba-domba-Nya sesuai dengan ucapan-Nya: “Barangsiapa percaya kepada Isa Al-Masih, ia memperoleh hidup kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Isa Al-Masih, murka Allah tetap berada diatasnya” (Yoh 3:36).
3. Isa Al-Masih adalah Allah. Karena itu, Ia berkata: “Aku memberi hidup yang kekal kepada mereka pasti tidak akan binasa sampai selama lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku” (Yoh 10:28).
*****
Saudara Natal,
Isa Al-Masih bukan saja mengajarkan untuk mengasihi sesama, bahkan mengasihi musuh. Tetapi Dia juga membuktikan firman-Nya dengan “memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banya orang” (Injil, Rasul Besar Matius 20:28), yakni orang berdosa. Adakah kasih sedemikian besar seperti yang dibuktikan Isa Al-Masih? Kiranya ini menjadi perenungan bersama.
~
Solihin
~
Rizal,
Mana lebih sah ayat Al-Quran dari pada fakta yang telah terjadi mengancam orang lain bahkan juga telah membunuh karena menolak Islam?
~
Saudara Agur,
Saudara memberikan pertanyaan yang menarik. Barangkali sangat baik bila saudara mengutip satu bagian atau satu ayat Al-Quran untuk menjelaskan maksud saudara sehingga dapat diketahui perbandingannya. Terimakasih saudara Agur untuk tangapan saudara.
~
Solihin
~
Agur,
Kalau mau menilai suatu agama nilailah dari kitabnya bukan orangnya. Kalau ada orang yang mengaku dirinya Islam tapi dia tidak mematuhi kitabnya maka dia telah menentang Allah SWT. Begitu juga saya. Saya menilai orang Kristen bukan dari orangnya tapi dari kitabnya juga.
Sekarang saya mau bertanya. Apakah anda mau ajaran Kristen disamakan dengan Hitler atau dengan orang-orang yang telah menjajah bangsa Indonesia selama 350 tahun? Tentu tidak, bukan? Padahal Hitler orang Kristen, penjajah juga oran Kristen. Maka dari itu saya tidak pernah menilai agama dari orangnya tapi dari kitabnya.
~
Saudara Rizal,
Saudara menggunakan standar ganda dan tidak jujur dalam penilaian saudara. Menilai Islam, maka saudara meminta menilai kitabnya, bukan orangnya. Menilai agama lain, maka saudara menggunakan kitab dan orangnya. Walaupun demikian, bila kita menggunakan kedua kitab sebagai tolok ukur, yakni Injil dan Al-Quran, maka Al-Quran mengajarkan untuk membunuh, memenggal kepala, dan memancung ujung-ujung jari (Qs 8:12).
Injil mengajarkan untuk mengasihi sesama, bahkan mengasihi musuh (Injil, Rasul Besar Matius 5:44). Jelas Injil mengajarkan moralitas yang baik dan benar, bukan? Pertanyaannya adalah apakah Hitler melakukan ajaran Isa Al-Masih? Apakah para penjajah melakukan ajaran Isa Al-Masih? Bukankah yang disebut pengikut Isa Al-Masih adalah orang yang melaksanakan ajaran Isa Al-Masih untuk mengasihi sesama, bahkan mengasihi musuh? Silakan jawab juga pertanyaan kami yang lain.
~
Solihin
~
Rizal,
Al-Quran mengatakan tidak ada paksaan dalam agama Islam. Tetapi mengapa Muhammad sendiri yang mengatakan bunuh orang yang keluar dari Islam? Jika cara menilai agama dari kitabnya berarti Muhammad melenceng dari Al-Quran, bukan?
Umat Islam Rohingya diusir dari Myanmar. Bani Qainuqa, Nadhir dan Quraizah juga diusir dari Yatsrib. Lalu bagaimana ajaran agama Islam bisa menghentikan kejahatan jika Islam sendiri melakukan kejahatan?
~
Saudara Agur,
Menarik mencermati dua fakta berbeda yang ada. Al-Quran mengajarkan untuk membunuh dan membenci orang-orang kafir. Sedangkan pengikutnya mengklaim bahwa Islam mengajarkan kedamaian. Barangkali saudara-saudara di forum ini dapat menyelidiki lebih jauh mengenai hal ini.
~
Solihin
~
To: Rizal,
Coba kalau Yesus datang ke dunia membawa pedang dengan makna sebenarnya sebuah pedang, berikan ayatnya atau dalilnya bahwa Yesus ketika hidup sebagai manusia Dia pernah membawa pedang sungguhan, atau dalam pelayananya pernah memegang pedang?
~
Saudara Hendy,
Saudara memberikan pertanyaan yang menarik. Memang hal ini perlu dibuktikan apakah benar maksud Isa Al-Masih menyatakan membawa pedang dalam arti sebenarnya atau kiasan. Terimakasih untuk pertanyaan saudara.
~
Solihin