Suatu hari teman saya berkata, “Ayo kita melakukan dosa kecil.” Dalam hati saya bertanya, “Apa yang dimaksud dosa kecil?” Bagaimana perbedaan dosa besar dan dosa kecil?”
Menurut saya perkataan itu sungguh aneh! Allah tidak pernah membedakan dosa besar dan kecil. Karena Allah Mahasuci, semua dosa sama dihadapan-Nya.
Pengertian Dosa?
Dosa adalah pelanggaran hukum, melangkahi batas Ilahi antara kebaikan dan kejahatan. Manusia pertama yang berdosa ialah Adam. Dia melanggar perintah Allah! “Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati” (Taurat, Kitab Kejadian 2:16-17).
Akibat pelanggarannya, Adam menerima hukuman dari Allah.
Ajaran Islam Tentang Perbedaan Dosa Besar dan Dosa Kecil
Islam mengajarkan ada perbedaan antara dosa besar dan dosa kecil. Dosa besar mengakibatkan hukuman kekal di neraka. Sedangkan dosa-dosa kecil lebih mudah mendapatkan pengampunan. Benarkah shalat jum’at dapat menghapus dosa-dosa kecil selamanya? Walaupun ada Hadis Muslim yang menyatakan demikian: “Shalat lima waktu dan shalat Jum’at ke Jum’at berikutnya adalah penghapus untuk dosa antara keduanya, selama tidak melakukan dosa besar” (Hadis Shahih Muslim no. 342). Umat Islam masih tidak yakin apakah dosanya benar diampuni Allah atau tidak.
Dikatakan, orang bertakwa yang akan dimasukkan ke surga adalah mereka yang tidak pernah melakukan dosa besar. “Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang kamu mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosamu yang kecil) dan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga)” (Qs 4: 31).
Namun ketika ditanya mengenai keselamatan kekal, setiap Mukmin akan berkata, “kami belum yakin masuk surga!” Mengapa demikian? Perhatikanlah ayat-ayat ini: “Tidakkah engkau ketahui . . . Allah . . . menyiksa terhadap siapa yang dikehendaki-Nya dan Dia mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya . . . Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah . . . Mudah-mudahan Tuhan kamu akan . . . memasukkan kamu ke dalam sorga” (Qs 5:40, 66:8).
Tidak Ada Pengampunan Untuk Dosa Besar
Bagi orang Islam mengetahui perbedaan dosa besar dan dosa kecil menolong mereka dapat menghindarinya, karena hal itu menentukan nasibnya kelak. Sayangnya, orang bertakwa yang pernah melakukan dosa besar akan tetap berada di neraka sampai selama-lamanya. Walaupun dia setia menjalankan shalat lima waktu, sholat Jumat, berpuasa penuh setiap bulan Ramadhan bahkan naik haji ke Mekah.
“Dan sesiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja, maka balasannya ialah neraka jahanam, kekal ia di dalamnya, dan Allah murka kepadanya, dan melakanatkannya serta menyediakan baginya azab seksa yang besar” (Qs 4:93).
Isa Membebebaskan Manusia Dari Hukuman Dosa
Surga adalah tempat bagi orang-orang kudus. Satu dosapun (kecil maupun besar) tidak Allah ijinkan masuk ke sorga-Nya. “Tidak akan masuk ke dalamnya [sorga] sesuatu yang najis, atau orang yang melakukan kekejian atau dusta . . .” (Injil, Wahyu 21:27). Tidak ada perbedaan dosa besar dan dosa kecil menurut Kristen. Mengapa? Karena semua dosa sama dihadapan Allah. Sebab itu, manusia membutuhkan pertolongan agar dia benar-benar bersih dari dosa besar dan kecil kalau ingin masuk surga Allah.
Bagaimana dapat bersih dari dosa? Manusia perlu diselamatkan oleh Pribadi yang kudus dan mampu menghancurkan kuasa Iblis. Pribadi itu adalah Kalimat Allah. Dia yang pernah mati disalib guna menanggung hukuman dosa kita. “Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah” (Injil, Surat 2 Korintus 5:21).
Selayaknya sebagai manusia yang berdosa kita menerima semua karunia Allah. Kita perlu membuka hati untuk disucikan oleh darah salib Isa Al-masih dan memperoleh pengampunan dosa.
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap komentar yang diberikan hanya menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
1.Menurut Saudara, mengapa manusia selalu cenderung berbuat dosa?
2.Setujukah Saudara bila dikatakan Allah tidak membedakan dosa kecil dan dosa besar? Sebutkan alasan Saudara!
3.Mengapa para mukmin percaya seseorang dapat mengusahakan keselamatannya sendiri?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Perbedaan Dosa Besar dan Dosa Kecil, Dapatkah Diampuni Allah?” Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Apakah Semua Manusia Termasuk Nabi Islam Berdosa?
- Hakikat Manusia Dalam Al-Quran: Berdosakah Semua Mukmin?
- Bagaimana Nasib Islam Dan Kristen Yang Berdosa Sama?
- Dapatkah Mandi Taubat Menjamin Pembersihan Dosa Zinah Anda?
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
~
Kalau semua dosa disamaratakan di mana letak keadilannya? Logikanya masih mending memperkosa daripada cuma meraba-raba. Islam itu begitu indah masuk akal dan transparan tidak abu-abu seperti agama Kristen hanya modal percaya.
~
Saudara Arahman,
Dalam pemandangan manusia memang dibedakan ada dosa besar dan dosa kecil. Karena manusia hanya melihat akibat kerusakan yang ditimbulkan oleh dosa. Tapi dalam pemandangan Allah dosa kecil maupun besar sama saja.
Dosa adalah pemberontakan terhadap Allah. Adam sekalipun hanya melakukan perbuatan dosa kecil namun Allah menghukumnya dengan kematian rohani yang diikuti kematian jasmani.
Oleh karena itu, Isa Al-Masih memberikan larangan, tidak hanya berbuat zinah, melainkan pikiran zinah yang dimulai dalam hati. Hanya dengan pandangan mata, dengan gerakan tangan, dengan nafsu yang dikandung dalam lubuk hati, menurut Isa Al-Masih sudah termasuk dalam dosa zinah.
Tetapi Aku berkata kepadamu:” Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia didalam hatinya” (Injil, Rasul Besar Matius 5:28).
Isa Al-Masih akan menghakimi bukan hanya perbuatan dosa, melainkan dimulainya dosa di dalam hati manusia. “Hal itu akan nampak pada hari, bilamana Allah, sesuai dengan Injil yang kuberitakan, akan menghakimi segala sesuatu yang tersembunyi dalam hati manusia, oleh Kristus Yesus” (Injil, Surat Roma 2:16).
~
Slamet
*****
Syalom,
1. Manusia sudah jatuh ke dalam dosa sejak Adam berbuat dosa.
2. Setuju, karena dosa identik dengan iblis
3. Itu yang diajarkan nabi mereka (yang mendapat bisikan dari Jibril)
Saudara Arahman,
Tidak ada unsur paksaan dalam memercayai sebuah kebenaran. Tapi wajib bagi pengikut Isa Al-Masih untuk memberitakan kebenaran bagi jiwa-jiwa yang haus akan kebenaran. Apakah saudara peduli dengan kebenaran dalam situs ini?
*****
Saudara Santuah,
Terima kasih untuk komentar saudara. Juga komitmen saudara dalam memberitakan Injil
Kiranya Allah akan memberikan kekuatan dan berkat-Nya kepada saudara.
~
Slamet
~
Zinah lebih banyak di lakukan oleh orang non Muslim. Tempat-tempat maksiat orang non Muslimlah yang memiliki. Umat Muslim akhirnya terperdaya dan ikut terjerumus melakukan kegiatan di tempat tersebut. Kalau umat non Muslim ingin manusia di dunia ini terhindar dosa tujuh azab Allah. Mari kita semua memberantas tempat tempat maksiat. Jangan hanya umat Muslim saja yang memerangi tempat maksiat tersebut maka zinah akan tiada.
~
Saudara Adriansyah,
Orang Kristen yang sungguh-sungguh tidak akan melakukan perbuatan dosa. Orang Kristen adalah ciptaan baru di dalam Isa Al-Masih. “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang” (Injil, Surat 2 Korintus 5:17).
Kalaupun umat Muslim melakukan perbuatan zinah, bukan karena pengaruh adanya tempat-tempat maksiat. Mereka berzinah karena dorongan dosa dalam hati. Hati mereka belum disucikan oleh darah Isa Al-Masih.
Mengapa demikian? Karena Isa Al-Masih yang mengetahui isi hati manusia mengatakan, “Sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan,
perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan” (Injil, Rasul Markus 7:21).
~
Slamet/Solihin
~
Tidak ada yang sia-sia bagi Allah. Allah itu maha adil. Setiap dosa pasti akan dibalas oleh Allah. Baik dosa kecil maupun dosa besar. Dosa yang sebesar atom pun pasti ada balasannya di akhirat, dan perbuatan baik sebesar atom pun pasti ada balasannya nanti di akhirat.
Oleh karena itu, kita diwajibkan untuk belajar agama mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak boleh dilakukan. Kalau sudah tahu yang akan kita lakukan itu dosa, jangan dilakukan. Inilah ajaran Islam. Tegas, ringkas, tidak bertele-tele, tidak abu-abu, tidak ada yang namanya “tebusan”.
~
Saudara Samurai,
Allah tidak memandang bulu. Dia akan membalas setiap orang setimpal dengan perbuatannya. Allah memberikan hidup sejati dan kekal kepada mereka yang tekun berbuat baik untuk mendapatkan yang mulia, yang terhormat dan yang abadi.
Orang-orang yang mementingkan diri sendiri dan tidak mau taat kepada Allah, melainkan mengikuti yang jahat, orang-orang itu akan sangat dimurkai Allah.
Faktanya semua orang akan mendapat murka Allah di neraka karena semua orang telah berbuat dosa atau melanggar hukum Allah. Namun, Allah mengasihi manusia. Dia tidak menghendaki manusia binasa di neraka. Oleh sebab itu, Dia mengirimkan Isa Al-Masih untuk menebus setiap orang yang percaya kepada-Nya.
“Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Markus 10:45).
~
Slamet/Solihin
~
Dosa tidak memandang besar kecilnya. Misalnya seorang murid memukul temannya lalu ia dihukum. Kemudian ia memukul gurunya, ia mungkin akan dihukum lebih lama. Demikian seterusnya kalau ia memukul orang yang semakin tinggi jabatannya, tentunya ia akan mendapat hukuman lebih berat.
Apalagi bila melakukan dosa terhadap Tuhan yang kedudukan-Nya tak terhingga, satu-satunya hukuman adalah maut, besar ataupun kesalahan itu. Hanya kasih karunia yang mampu menghapuskan hukuman itu.
~
Saudara Al-Mahmud,
Terima kasih atas komentarnya. Dosa selalu berlawanan dengan kekudusan Allah sehingga tidak dapat dipandang sepele, sebaliknya harus dipandang serius.
Dosa menyebabkan manusia mati secara rohani. Tetapi kasih karunia Allah di dalam Isa Al-Masih menyelamatkan manusia dari kebinasaan kekal. “Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu. Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus” (Injil, Surat Efesus 2:1,4,5).
~
Slamet
~
Alkitab diyakini oleh umat Kristen sebagai firman Tuhan yang ditulis oleh para penulis berdasarkan inspirasi dari Roh Kudus. Begitu juga pribadi Yesus diyakini suci dan tanpa dosa, karena ia adalah Tuhan yang berwujud manusia.
Di Matius 12:46-50 dikisahkan Yesus mengabaikan ibu dan saudara-saudaranya yang berusaha menemuinya ketika ia sedang berbicara dengan orang banyak. Katanya :’Siapa ibuKu? Dan siapa saudara-saudaraKu? Lalu kataNya sambil menunjuk ke arah murid-muridNya:’Ini ibuKu dan saudara-saudaraKu. Sebab siapapun yang melakukan kehendak BapaKu di surga, dialah saudaraKu laki-laki, dialah saudaraKu perempuan, dialah ibuKu’.
Apa benar Tuhan memberi contoh untuk abai kepada ibu dan saudara yang sedang butuh, bukankan mengabaikan ibu dan juga saudara adalah dosa?
~
Isa Al-Masih berkata, “Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku! Sebab siapapun yang melakukan kehendak BapaKu di surga, dialah saudaraKu laki-laki, dialah saudaraKu perempuan, dialah ibuKu” (Injil, Rasul Besar Matius 12:49-50).
Jawaban yang diberikan oleh Isa Al-Masih, sama sekali tidak menurunkan kesucian hubungan keluarga antara Isa Al-Masih dengan orang-tuanya maupun denga saudara-saudara-Nya.
Isa Al-Masih justru menekankan bahwa ikatan-ikatan keluarga rohani Allah yang didasarkan pada ketaatan kepada kehendak Allah adalah lebih dalam dan lebih berharga daripada hubungan kekeluargaan.
~
Slamet
~
Yang tidak bisa dipahami, mengapa Yesus (Tuhan menurut keyakinan Kristen) bisa mengabaikan ibu yang melahirkannya yang ingin menemuinya. Padahal ibunya ialah satu-satunya wanita termulia yang tanpa melaluinya Yesus tidak akan lahir ke dunia.
~
“Inilah ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku!, Sebab siapa pun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di sorga, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku.”
Pernyataan Isa Al-Masih ini, tidak dapat dijadikan petunjuk bahwa Isa Al-Masih mengabaikan saudara-saudara-Nya maupun ibu kandung-Nya. Hal ini tidak menjadikan Isa Al-Masih berdosa. Justru sebaliknya yaitu meneguhkan ikatan-ikatan keluarga rohani Allah yang didasarkan pada ketaatan kepada kehendak Allah.
Bagi Isa Al-Masih yang paling penting bukan hubungan darah melainkan hubungan moral dan rohani. Hubungan ini adalah lebih dalam dan lebih berharga daripada hubungan kekeluargaan secara fisik.
~
Slamet
~
Jelas Isa Al-Masih tidak mungkin mengabaikan ibu-Nya. Pada waktu Isa berada di kayu salib dan mulai menderita di situ, Dia justru memikirkan kepentingan ibu-Nya.
“Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya, “Ibu, inilah, anakmu!” (Injil, Rasul Yohanes 19:26)
Jadi Al-Masih tidak memikirkan diri-Nya sendiri. Peristiwa ini adalah salah satu bukti yang luar biasa tentang kasih Isa Al-Masih.
~
Slamet
~
Tanggapan:
1. Manusia cenderung berbuat dosa karena ada “akar dosa” yang menurun dalam diri manusia. Adam dan Hawa adalah manusia pertama yang jatuh ke dalam dosa. Hal ini menimbulkan kecenderungan dalam diri manusia untuk melakukan dosa. “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah” (Injil, Surat Roma 3:23).
Selain itu juga ada pencobaan-pencobaan dari Iblis agar manusia jatuh kedalam dosa. Apalagi manusia sangat menyukainya hal-hal yang sebenarnya melanggar perintah Tuhan. Jadi itulah yang menyebabkan manusia mudah sekali melakukan kesalahan.
Oleh karena itu, Firman Tuhan memberikan nasehat, “Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah” (Injil, Rasul Besar Matius 26:41)
Saya rasa itu saja dan semoga bermanfaat. Terima kasih.
~
Kami sependapat dengan penjelasan saudara.
Memang pada awalnya Allah menciptakan Adam dan Hawa itu sempurna adanya. Mereka hidup dalam keadaan tidak berdosa. Namun mereka jatuh dalam dosa karena melanggar perintah Allah. Akibatnya semua keturunan Adam dan Hawa memiliki kecenderungan berbuat dosa.
“Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa” (Injil, Surat Roma 5:12).
~
Slamet
~
Tanggapan:
2. Sangat setuju. “Sebab upah dosa ialah maut” (Injil, Surat Roma 6:23).
Jelas dikatakan upah dosa adalah maut (yaitu neraka, kematian yang kekal). Jadi apapun dosa itu, baik hal yang sepele (seperti menggosip) ataupun hal hal kriminal (seperti membunuh) upahnya adalah neraka.
Oleh sebab itu tidak ada yang namanya dosa kecil maupun dosa besar, sebab apapun itu, dosa adalah segala sesuatu baik perbuatan, pikiran, maupun perkataan yang bertentangan dengan perintah Allah.
Sekian dari saya dan terima kasih.
~
Saudara Mickey,
Kami berterimakasih untuk penjelasan yang saudara sampaikan. Kira penjelasan saudara dapat memberikan manfaat dan pencerahan bagi saudara pembaca.
~
Slamet
~
Kepada Nasrani.
Muslim tidak pernah mengusahakan keselamatan dirinya karena Muslim hanya menyerahkan dirinya kepada Tuhan (Aslama). Kalian mengusahakan keselamatan diri kalian dengan menjadikan Yesus sebagai jalan!
~
Keselamatan bukan hasil usaha manusia melainkan anugerah Allah melalui Isa Al-Masih.
“Jadi, oleh anugerahlah kamu telah diselamatkan melalui iman: Itu bukan berasal dari dirimu sendiri, melainkan pemberian Allah, itu bukan karena amalmu, jangan seorang pun menyombongkan dirinya” (Injil, Surat Efesus 2:8-9).
Orang Kristen tidak akan pernah tahu kalau Isa Al-Masih adalah Tuhan, apabila malaikat utusan Allah tidak memberitahu. “Malaikat itu berkata, “Jangan takut. Aku membawa kabar yang baik bagimu, yaitu kabar yang mendatangkan kesukaan besar bagi seluruh bangsa. Hari ini sudah lahir bagimu di kota Daud seorang Juruselamat, yaitu Al Masih, Junjungan kita” (Injil, Rasul Lukas 2:10-11).
~
Slamet
~
Kepada Nasrani,
Tuhan dan keselamatan yang kalian kenal, kalian ketahui melalui Alkitab. Karena ayat Alkitab lah yang selalu kalian kutip untuk memperkenalkan Yesus dan keselamatan.Tanpa Alkitab kalian tidak akan pernah mengenal Tuhan dan keselamatan.
Pertanyaan:Apa Tuhan kalian sendiri mengenal Alkitab? Mana bukti bahwa Tuhan Yesus turun membawa Alkitab? Barometer apa yang kalian anggap valid untuk membuktikan bahwa Alkitab benar firman Tuhan ketika isinya bertentangan dengan ilmu pengetahuaan alam, padahal alam adalah ciptaan Tuhan?
~
Orang Kristen dapat mengenal kekuasaan Allah yang kekal maupun keilahian-Nya melalui Firman Allah dan alam semesta sebagi karya Allah.
Sebagai Kalimat Allah yang menjadi manusia, Isa Al-Masih jelas tidak perlu membawa kitab suci ke dunia seperti nabi-nabi yang lain. Karena perkataan Isa Al-Masih adalah Firman Allah.
Alkitab adalah Firman Allah, karena setiap nubuat yang ada dalam Alkitab pasti digenapi. Dan hal ini tidak ada pada kitab suci agama lain.
~
Slamet
`
Kepada Saudara Nasrani yang dicintai Tuhan,
Yesus terlahir dengan demikian banyak kemuliaan, terjadi atas kuasa Tuhan. Tuhan menciptakan Yesus agar manusia mengerti kuasa Tuhan.Tetapi Yesus bukan Tuhan. Mengapa kalian ingkar dengan berbalik mempertuhankan Yesus?
~
Isa Al-Masih ada bukan karena diciptakan Allah. Bahkan Isa Al-Masih mengaku bahwa Dia telah memiliki kemulinan ilahi sebelum dunia ini diciptakan.“Ya Bapa, sekarang permuliakanlah Aku bersama-sama dengan Engkau dengan kemuliaan yang telah menjadi milik-Ku dan milik-Mu sebelum dunia ini dijadikan” (Injil, Rasul Besar Yohanes 17:5).
Orang Kristen tidak mengetahui Isa Al-Masih adalah Tuhan apabila Allah melalui malaikat-Nya tidak memberitahukan. “Malaikat itu berkata, “Jangan takut. Aku membawa kabar yang baik bagimu, yaitu kabar yang mendatangkan kesukaan besar bagi seluruh bangsa. Hari ini sudah lahir bagimu di kota Daud seorang Juruselamat, yaitu Al Masih, Junjungan kita” (Injil, Rasul Lukas 2:10-11).
~
Slamet
~
Bagaimana umat Muslim bisa yakin dosanya diampuni sedangkan jalan menuju surga hanya ada pada Isa Al-Masih?
Lihat kisah saat Isa disalib penjahat yang disalib di sebelah Isa percaya ke-Tuhan-an Isa maka dosanya langsung diampuni oleh Isa dan diberikan tempat disurga
Apakah anda melaksanakan perintah Isa sehingga yakin Isa mengasihani anda? Jangan dikira dengan berpuasa dan berkorban menghapus dosa anda sedangkan nabi Muhammad saja butuh doa anda.
~
Memang keselamatan atau masuk ke sorga tidak dapat diperoleh melalui amal dan ibadah, karena keselamatan itu adalah anugerah Allah yang diperoleh melalui iman di dalam Isa Al-Masih.
“Jadi, oleh anugerahlah kamu telah diselamatkan melalui iman: Itu bukan berasal dari dirimu sendiri, melainkan pemberian Allah, itu bukan karena amalmu, jangan seorang pun menyombongkan dirinya” (Injil, Surat Efesus 2:8-9).
~
Slamet
~
Termasuk dosa terbesar adalah syirik..
Dalam Islam, Surat Al-Ihlas, “Katakanlah: Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia”
Yesus/Isa itu anak Maryam/Maria. Yesus bukan Tuhan. Jadi semua umat nasrani yang menuhankan Yesus/Isa kena dosa besar / Syirik.
~
Orang Kristen tidak menolak dengan ayat Al-Quran yang menyatakan bahwa Allah itu tidak beranak dan tidak diperanakkan, seperti yang tertulis dalam (Qs 112:3) “Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan.”
Umat Kristen juga tidak pernah mengangkat Isa Al-Masih menjadi Tuhan. Justru umat Kristen mengetahui bahwa Isa Al-Masih itu Tuhan melalui wahyu Allah yang tertulis. “Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud” (Injil, Rasul Lukas 2:11).
Dan Al-Quran mengatakan bahwa umat Kristen/pengikut Isa Al-Masih tidak syirik melainkan orang-yang ditinggikan Allah di atas orang kafir pada hari kiamat. “dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat” (Qs 3:55).
~
Slamet
~
Lihat Firman Allah, dosa yang paling besar adalah syirik, karena Allah swt berfirman: “Barangsiapa yang mensekutukan Allah, maka Allah mengharamkan atasnya surga” (An-Nisa’: 72).
Itulah dosa sirik, yang termasuk dosa besar, Allah mengharamkan masuk sorga bagi pelakunya.
~
Sorga hanya diberikan kepada orang-orang yang bersandar sepenuhnya kepada Allah dan Isa Al-Masih.
Ini janji Isa Al-Masih kepada para pengikut-Nya.
“Janganlah gelisah hatimu, percayalah kepada Allah dan percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, niscaya sudah Kukatakan kepadamu. Aku pergi untuk menyediakan tempat bagimu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:1-2).
Bagaimana dengan saudara? Percayakah saudara akan janji Isa Al-Masih ini?
~
Slamet
~
Tanpa mengutip ayat dari kitab manapun, saya ingin memberikan komentar. Bahwa Allah, Tuhan Semesta Alam, Yang Maha Esa dan Maha Kuasa, tanpa perantara zat apapun akan sangat mampu menghapuskan dosa-dosa besar dan kecil umat manusia.
Rasul/utusan Allah dikirim untuk “menghapus dosa” dengan mengajarkan antara yang benar dan salah. Kita harus belajar asal mula manusia bumi yang barbar yang banyak melakukan kerusakan dan menghalalkan kekejian. Itulah kenapa utusan-utusan Allah diutus untuk “menghapuskan dosa” dengan meluruskan kebiasaan keji umat manusia terdahulu. Islam meyakini adanya ajaran Nasrani yang berasal dari Allah SWT, dengan rasul nya, dengan ajaran lurusnya. Begitupun sebaiknya Kristen, mengimani dan membenarkan ajaran Islam yang juga turun dari Allah.
~
Saudara Umat Manusia,
Jelas Allah yang mahakasih dan mahasuci, tidak mungkin akan membiarkan dosa begitu saja. Karena Allah yang mahakasih itu harus mengampuni dosa, tetapi kesucian Allah menuntut hukuman atas dosa.
Oleh karena itu, untuk memenuhi tuntutat kasih dan kesucian-Nya itu, Allah mengirimkan Isa Al-Masih untuk mati di kayu salib. Melalui kematian Isa Al-Masih hukuman dosa manusia telah dilaksanakan. Dan melalui kematian-Nya itu, Dia mengaruniakan pengampunan dosa dan hidup yang kekal bagi orang yang percaya kepada-Nya.
Inilah bukti terbesar bahwa Allah sangat mengasihi manusia. Allah “telah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus [Isa Al-Masih] telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa” (Injil, Surat Roma 5:8).
~
Slamet
~
Saudara Staff Isa,
Sebuah buku saja ada revisinya, kitab undang-undang hukum pidana saja juga direvisi, UUD pun juga direvisi dan kita semua akan tunduk kepada kitab/UUD terbaru yang berlaku.
Saudara perlu ketahui, bahwa salah satu sahabat Rasulullah Muhammad SAW yaitu seorang pendeta Nasrani adalah salah satu pemeluk Islam pertama-tama, karena beliau mengerti makna sebuah pembaharuan.
Perlu saudara ketahui pula, ayat yang anda kutip hanya sepenggal. Saya ingin saudara baca dan pelajari Al-Quran dan Hadist (hadist sahih ya, bukan yang palsu). Mudah-mudahan hati saudara terbuka.
~
Saudara Umat Manusia,
Alkitab tidak lagi membutuhkan pembaharuan, karena wahyu Allah di dalamnya sudah lengkap dan selesai.
Alkitab terdiri dua perjanjian yaitu Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Perjanjian Lama meletakkan dasar bagi kedatangan Isa Al-Masih yang akan mengorbankan diri-Nya bagi dosa-dosa manusia. Perjanjian Baru menuliskan kematian Isa Al-Masih di kayu salib karena memikul dosa manusia. “Ia [Isa] sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran” (Injil, Surat I Petrus 2:24).
Jadi dalam kedua Perjanjian itu kita mendapatkan segala yang kita perlukan untuk hidup kekal dan hidup yang saleh. “Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Isa Al-Masih” (Injil, Surat 2 Timotius 3:15).
~
Slamet
~
Mohon, maaf, untukku agamaku, dan untukmu agamamu. Mudah-mudahan kita semua saling damai dan bersaudara. Amin
~
Saudara Umat Manusia,
Kami tidak bermaksud memperkenalkan sebuah agama kepada saudara. Karena bukan agama baru yang kita butuhkan, melainkan seorang juruselamat yang dapat membebaskan kita dari belenggu dosa.
Justru melalui situs ini kami ingin memperkenalkan sang Juruselamat, yaitu Isa Al-Masih. Karena hanya Dia satu-satunya pribadi yang dapat memberi jaminan keselamatan di akhirat.
“Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia [Isa Al-Masih], sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” (Injil, Kisah Para Rasul 4:12).
~
Slamet
~
Buat : Sdr Umat Manusia
Apakah dosa memandang besar atau kecil..? dosa tetap saja dosa. Besar kecil dosa dapat diukur oleh Isa Al-Masih karena dia sebagai Hakim Adil dunia dan Akhirat.
Saudaraku, Muhammad berdosa, apakah dosanya, jelas dia menodai Isa Al-Masih, kata Muhammad sembalah Allah, bukan Sembalah Isa Al-Masih,
Muhammad wafat, dan akhirnya dia dikuburan menunggu hari Putra Siti Maryam sebagai Hakim adil dunia dan akhirat, Isa Al-Masih.
Siapakah IsaAl-Masih itu ? KalamNya “Sebab Aku [ Isa Al-Masih ] adalah Allah, Bukan Manusia, Yang kudus ditengah-tengahmu”[ Kitab Para Nabi Hosea 11:9 ]
Apakah umat kristen berdosa.? ya jelas, tetapi karena kami Percaya Isa Al-Masih adalah Allah maka Murka Allah tidak ada pada umatnya.
~
Saudara Natal,
Memang benar Alkitab tidak mengajarkan adanya dosa besar dan dosa kecil. Karena satu dosa sekecil apapun sudah dapat memisahkan kita dari Allah. Artinya, satu saja dosa sudah cukup untuk membuat manusia dilemparkan dalam api neraka.
“Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah”(Injil, Surat Roma 3:23). Dan “upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita” (Injil, Surat Roma 6:23).
Jadi semua manusia berdosa (tanpa terkecuali karena tidak ada satu pun manusia yang benar) akan binasa dalam api kekal selama-lamanya dalam neraka kekal. Karena itu, semua manusia yang berdosa membutuhkan Juruselamat dunia.
~
Slamet
Manusia berdosa disebabkan lebih memilih mendengarkan Iblis daripada mendengarkan TUHAN.
~
Saudara I Made,
Iblis memang selalu ingin menjatuhkan manusia ke dalam dosa. Dan akibat dari dosa itu manusia akan mengalami kematian jasmani maupun kematian rohani.
Walaupun Tuhan tidak dapat berkompromi dengan dosa, namun Tuhan sangat mengasihi manusia. Sehingga Tuhan harus turun ke dunia dalam pribadi Isa Al-Masih untuk mati disalib guna menebus manusia berdosa.
Jadi hanya melalui pengorbanan Isa Al-Masih, dosa kita akan terampuni. Kuasa darah-Nya menyucikan kita dari setiap dosa, bahkan melepaskan kita dari segala ikatan dosa. “… dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa” (Injil, Surat 1 Yohanes 1:7).
~
Slamet